Diapit Dua Tol, Narogong Diprediksi Jadi CBD

Suatu saat wilayah Bekasi Selatan, khususnya Narogong, akan berkembang menjadi kawasan pusat bisnis dengan gedung-gedung bertingkat.

oleh Fathia Azkia diperbarui 21 Sep 2018, 11:33 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2018, 11:33 WIB
Bekasi, Jawa Barat
Kota Bekasi, Jawa Barat

Liputan6.com, Jakarta – ​Kota Bekasi yang kerap dijuluki ‘planet’ karena tingkat kemacetannya ternyata menyimpan prospek properti menjanjikan. Setidaknya hal ini dibuktikan dengan pesatnya perkembangan proyek perumahan baru dari developer lokal hingga internasional.

Infrastruktur yang gencar dibangun memang menjadikan Bekasi lahan empuk berinvestasi. Sebut saja diantaranya proyek tol layang Jakarta – Cikampek II, kereta rel listrik (KRL) rute Jakarta Kota – Cikarang, sampai dengan kereta LRT Jabodetabek Bekasi – Dukuh Atas.

Menariknya lagi, kawasan Kalimalang di Bekasi direncanakan untuk dikembangkan serupa dengan Sungai Cheonggeyecheonn, Seoul, Korea Selatan.

Tak hanya itu, Bekasi juga bersiap menyambut tol JORR 2 ruas Cimanggis – Cibitung dan Tol Japek (Jakarta – Cikampek) Selatan yang menghubungkan Jatiasih ke Purwakarta. Kedua jalan tol tersebut akan beririsan dengan jalan arteri primer di Bekasi Selatan, yakni jalan Raya Narogong, sehingga menjadikan kawasan ini berpotensi untuk berkembang dengan secara pesat.

(Cek Rumah.com Property Index untuk mencari tahu tren kenaikan harga rumah per kuartal di berbagai lokasi favorit)

Membentang sepanjang 12km dari Bekasi Utara ke arah Cibubur, Jalan Raya Narogong akan memiliki akses pintu tol ke JORR 2 di kawasan Cileungsi dan Japek Selatan di Bantar Gebang.

Hal tersebut semakin mengukuhkan keyakinan bahwa suatu saat wilayah Bekasi Selatan, khususnya Narogong, akan berkembang menjadi kawasan pusat bisnis dengan gedung-gedung bertingkat.

“Jika dibayangkan, area premium di Narogong akan berada di antara dua jalan tol JORR 2 dan Japek Selatan layaknya jalan Casablanca di Jakarta, yang menghubungkan Sudirman dengan Rasuna Said kuningan,” papar Ardzuna Sinaga, Direktur Urban+​, konsultan yang tengah mengerjakan proyek revitalisasi area Narogong. 

Ia menambahkan, “Dengan traffic dari dua jalur tol, maka paling tidak dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, Narogong akan menjelma menjadi kawasan bisnis terpadu baru di Kota Bekasi. Lantaran Narogong akan menjadi satu-satunya wilayah di Jabodetabek yang memiliki dua akses pintu tol dengan jarak sedekat itu.”

Tak pelak menurutnya, koridor strategis Narogong memerlukan perencanaan transportasi dan infrastruktur yang komprehensif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

(Mau beli rumah? Simulasikan dulu cicilan rumahnya lewat Kalkulator KPR dari Rumah.com)

Di sisi lain, sejumlah investor termasuk pengembang properti menyambut positif pembangunan dua jalur tol yang mengapit Narogong. Salah satunya Gunasland, pengembang kawasan terpadu seluas 140 hektare Vida Bekasi yang berlokasi di Narogong.

Edward Kusma, Direktur Vida Bekasi menjelaskan, proyeknya tengah bersiap menyambut hadirnya akses tol ke wilayah ini.

“Sambutan positif kami tunjukkan dengan menyiapkan area khusus seluas 15 hektare untuk ​town center Vida Bekasi. Pusat keramaian ini akan terintegrasi dengan ruang publik di tepi danau buatan. Konsepnya, ingin mewadahi beragam aktivitas publik sehingga akan dilengkapi ​lifestyle center, rumah sakit, kampus, pusat kesenian, perkantoran, hotel hingga apartemen,” katanya.

Pembangunan ​town center sejalan dengan konsep penyebaran intensitas aktivitas dan pembangunan, yang akan mendorong Bekasi menjadi kawasan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Kunjungi Review Properti dari Rumah.com yang disajikan secara obyektif dan transparan, sehingga Anda dapat menilai spesifikasi material hunian, rencana pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi, hingga perbandingan harga dengan hunian lain di sekitarnya.

Erwin Guwinda selaku Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi mengungkapkan, “Narogong di masa depan secara teori​the trade follow the ship, di mana ada transportasi, perdagangan pasti tumbuh. Dalam konteks ini, pertumbuhan ruang kota baru selain komersial dan juga hunian sangat dibutuhkan.”

Menurutnya, pembangunan CBD di Narogong harus memperhatikan aspek lingkungan. CBD di Narogong sebaiknya tidak dibangun secara masif, misalnya dengan memberi batasan ketinggian bangunan maksimal 20 lantai, serta luasan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

“Narogong diharapkan melengkapi kawasan bisnis lain, namun kali ini harus dengan penataan yang lebih baik untuk utilitas maupun drainase,” tukas Erwin.

Sesuai data yang dilansir dari situs resmi Jasa Marga, Tol JORR 2 ruas Cimanggis – Cibitung ditargetkan beroperasi akhir tahun 2019. Sedangkan tol Japek saat ini sudah masuk tahap penetapan lokasi, dan akan memulai konstruksi di daerah Sadang, Purwakarta di tahun 2019.

Manfaatkan event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 20 Juli sampai 30 September 2018, dengan beragam penawaran menarik mulai dari DP 0%, cash back, gratis biaya KPR, hingga diskon Rp135 juta!

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya