Pengembang Bereputasi Dominasi Pasar Apartemen Surabaya

Pasar apartemen dibanjiri pasokan pada tahun ini. Setidaknya hingga akhir tahun ini, sebanyak 17.478 unit apartemen masih memenuhi pasokan di Kota Pahlawan.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 18 Jul 2019, 17:46 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 17:46 WIB
Pengembang Bereputasi Dominasi Pasar Apartemen Surabaya
Setidaknya hingga akhir tahun ini sebanyak 17.478 unit masih memenuhi pasokan untuk pasar apartemen Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas penjualan untuk pasar hunian vertikal di Surabaya secara umum masih didominasi oleh proyek-proyek baru yang dikembangkan para developer yang selama ini telah memiliki reputasi baik di sana.

Di sisi lain, persaingan ketat antar pengembang properti tersebut mengakibatkan harga jual tak bisa naik secara signifikan. Hal tersebut terindikasi dari riset Colliers International Indonesia, yang mencatat adanya dua proyek apartemen yang rampung konstruksinya pada semester I/2019.

Adalah proyek apartemen Taman Melati Surabaya oleh PT Adhi Persada Properti yang memiliki 1.130 total unit, serta proyek berjumlah 158 unit milik PT Intiland Development Tbk. Dengan demikian, hingga paruh pertama tahun ini total 1.235 unit apartemen selesai dibangun.

Ferry Salanto, Associate Director Colliers Indonesia, memproyeksikan pasar hunian jangkung dibanjiri pasokan pada tahun ini. Setidaknya hingga akhir tahun ini sebanyak 17.478 unit masih memenuhi pasokan untuk pasar apartemen Surabaya.

Ketahui dinamika pasar properti di Indonesia, termasuk sentimen pasar dari sudut pandang pembeli lewat Rumah.com Property Index!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Jual Tumbuh Tipis

Harga Jual Tumbuh Tipis
Harga jual kondominium di Surabaya kini bertengger di kisaran Rp21,3 juta per meter persegi atau tumbuh tipis sebesar 2,1% jika dibandingkan semester lalu.

Secara total jumlah pasokan apartemen Surabaya saat ini mencapai 36.233 unit atau naik 3,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal dari sisi serapan pasar, hanya naik tipis 0,5 persen menjadi 82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Harga jual kondominium di Surabaya kini bertengger di kisaran Rp21,3 juta per meter persegi atau tumbuh tipis sebesar 2,1% jika dibandingkan semester lalu. Pertumbuhan harga jual memang sudah tidak drastis sejak 2014 lalu.

Meski begitu kenaikan harga jual yang lebih baik diharapkan bisa tercapai 4 tahun mendatang hingga 2023 dengan kisaran 3-4% per tahun hingga 2023. Nah, jika Anda tertarik untuk punya apartemen atau berinvestasi di kawasan ini, simak aneka pilihan huniannya di sini!

Riset Colliers memprediksi, selama periode 2019-2023 bakal ada tambahan suplai mencapai 34.334 unit dengan komposisi terbesar didominasi oleh proyek kelas menengah ke bawah, yakni sebesar 54%, 42% kelas menengah atas, dan 4% kelas atas.

Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, seputar KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com.


Pasar Sewa Menggeliat

Pasar Sewa Menggeliat
Kondisi berbeda diperlihatkan oleh kinerja pasar apartemen sewa yang meningkat 4,3% menjadi 50,5%.

Sutoto Yakobus, Direktur Senior PT Ciputra Development Tbk. juga mengungkap bahwa Surabaya juga dibanjiri pasokan apartemen. Banyaknya pasokan itu membuat konsumen punya banyak pilihan terhadap jenis apartemen yang sesuai dengan pereferensinya.

“Konsumen jadi lebih selektif dan cenderung memilih lokasi yang paling bagus,” jelasnya. Ia melanjutkan, pengembangan hunian yang dekat infrastruktur transportasi massal akan menjadi favorit. Misalnya saja seperti sejumlah apartemen di Malaysia dan Thailand yang mudah dijangkau dari halte bus atau stasiun.

Kondisi berbeda diperlihatkan oleh kinerja pasar apartemen sewa yang meningkat 4,3% menjadi 50,5%. Hal ini terjadi akibat aktivitas ekspatriat yang bekerja di kawasan industri di Mojokerto dan Gresik. Rencana pembangunan smelter baru oleh PT Freeport Indonesia menjadi faktor pengerak kinerja tumbuhnya pasar apartemen Surabaya.

Riset Colliers juga menunjukkan pada semester pertama ini, Surabaya memiliki tambahan 805 unit apartemen sewa baru. Sebanyak 77,3% di antaranya berada di wilayah barat, sedangkan 32,7% sisanya tersebar di wilayah pusat, utara, dan timur Surabaya.

Untuk tingkat keterisian diproyeksikan mencapai 60-65% hingga 2023, sedangkan tarif sewa naik berkisar 1-2%. Jadi mau cari apartemen, rumah, ruko, atau investasi properti di Surabaya? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat Area Insider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya