Liputan6.com, Jambi - Tim Ombudsman Jambi kaget saat meninjau hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat di Jambi, Senin kemarin. Usai pelaksanaan UN ditemukan banyak potongan kertas yang diduga kunci jawaban berserakan di laci meja ujian siswa.
Salah satu sekolah negeri yang didatangi itu berada di kawasan Kota Baru. Sekolah tersebut dikenal sebagai salah satu favorit calon siswa karena memiliki tingkat kelulusan di atas 90 persen.
"Banyak contekan di laci meja siswa," ujar Kepala Ombudsman perwakilan Jambi, Taufik Yasak di Jambi, Senin, 9 Mei 2016.
Menurut Taufik, pihaknya sengaja meninjau sekolah-sekolah yang memiliki Indeks Integritas Prestasi-nya selalu tinggi setiap tahunnya. "Jadi kami ingin melihat langsung," kata Taufik.
Dari temuan kunci jawaban itu, menurut Taufik, bukan hanya karena kelalaian dan pembiaran dari pengawas. Ia menduga ada unsur kesengajaan dari pihak sekolah. "Maka itu, wajar saja jika nilai UN siswa di sekolah tersebut selalu tinggi," ujar Taufik.
Baca Juga
Taufik mengatakan Dinas Pendidikan di Kota Jambi juga lalai. Dinas Pendidikan semestinya lebih tegas terhadap pengawas dan pihak sekolah sehingga tidak terjadi kecurangan saat pelaksanaan UN.
"Ini baru hari pertama. Bisa jadi hari-hari berikutnya juga akan seperti ini," kata Taufik menambahkan.
Sehari sebelum pelaksanaan UN hari pertama, Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani menandatangani pakta integritas bersama seluruh kepala sekolah serta mengimbau agar siswa dan sekolah jujur dalam pelaksanaan UN.
Advertisement
"UN akan menjadi bahan evaluasi pendidikan di Jambi nantinya. Jadi saya harap semua jujur," kata Sani.
UN tingkat SMP sederajat di Kota Jambi diikuti oleh 7.324 siswa di 59 SMP swasta dan negeri. Kemudian, ada 2.612 siswa di 33 sekolah MTS swasta maupun negeri.