Kisah Srikandi Membawa Perubahan: Dari Penjara, Kini Buka Lapangan Kerja

Titik balik keputusasaan berhasil dilalui Melly, mantan warga binaan Lapas Perempuan Jambi. Habis gelap terbitlah terang, begitu pengalamannya. Kini ia berhasil membuka lapangan kerja dengan membuat usaha kue.

oleh Gresi Plasmanto Diperbarui 21 Apr 2025, 11:32 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 11:32 WIB
Melly dan pekerjanya
Yuk Melly (berbaju pink) Bersama tim kateringnya raih omset jutaan Rupiah dari dapur pinknya. (Liputan6.com/Ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jambi - Di dalam dapur berdidinding merah jambu itu, beberapa orang terlihat pada sibuk. Mereka ada yang membuat adonan, mengangkat kue, dan ada mengemasnya dalam toples. Dapur ini semakin mengebul menjelang hari raya. Omset dapur ini mencapai Rp25 juta saat menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini. 

Duduk di depan meja, perempuan bertubuh ramping si empunya dapur itu nampak berkutat dengan angka pada buku pesanan. Dialah Melly Kurniati (39), warga Tanjung Sari, Kota Jambi, mantan warga binaan yang berhasil menjalankan wirausaha kue kering dan katering. 

Dari usaha ini, dia menciptakan lapangan kerja dan menggulirkan roda ekonomi di lingkungannya. Siapa nyana, perempuan yang akrab disapa Yuk Melly ini merupakan alumni dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WPB) Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi.

Yuk Melly--sapaan akrab Melly Kurniati itu menjadi bukti nyata bahwa jeruji bukanlah akhir. Dia sadar bahwa hidup tidak bisa terus diisi dengan penyesalan.

"Di dalam lapas saya sempat kehilangan harapan. Dulu ada yang bilang hidup saya bisa berubah, saya nggak percaya. Tapi, lewat program kerja sama dengan Pertamina (Pertamina EP Jambi), saya pelan-pelan belajar keterampilan baru dan lebih dari itu, saya belajar untuk percaya diri lagi,” Melly mengenang suatu masa ketika berada di balik jeruji besi. 

Program yang dimaksud Melly adalah Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dari Pertamina EP (PEP) Jambi tahun 2018 silam. Membatik menjadi program keterampilan pertama bagi WPB Perempuan. Program ini disambut antusias pihak Lapas Perempuan yang sedang mencari cara untuk menekan angka residivis.

Program Pengembangan Masyarakat yang dilakukan oleh Pertamina EP Jambi memang berfokus untuk mempersiapkan WBP dalam menjalankan fungsi sosialnya ketika kembali ke masyarakat. “Intervensi yang dilakukan merupakan upaya agar WPB tidak kembali terjerat kepada perbuatan melanggar hukum,” kaga Winda Damelia Sr. Officer Community Involvement Development Zona 1. 

Adapun program inovasi sosial yang dikembangkan oleh PEP Jambi adalah SRIKANDI PERUBAHAN (Sistem Reintegrasi WBP Perempuan Dengan Pendekatan Sustaining Empowerment Berbasis Lingkungan).

Pendekatan ini dirancang untuk memberikan dukungan secara holistik dengan empat hub yang diturunkan dalam kegiatan. Pertama, Psychohub yang berfokus mengedepankan dukungan mental dan mengatasi trauma. 

Kedua, Empowerhub berfokus pada peningkatan keterampilan praktis yang relevan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Ketiga, Learnhub berfokus pada peningkatan pengetahuan teknis dan teoritis dalam pengembangan kegiatan. Terakhir, Ecohub berfokus pada membangun kesadaran akan lingkungan melalui penerapan pengetahuan terkait lingkungan dalam setiap aspek kegiatan yang diikuti.

Pada tahap awal, Pertamina memberikan pelatihan dasar membatik, serta menyediakan bahan produksi dan bahan baku untuk penunjang kegiatan bagi WBP. Melly bergabung di bagian pewarnaan batik. Tak hanya produksi, dalam keseharian ia juga diberi wawasan mengenai hitungan bisnis dan strategi pemasaran produk.

Buka Usaha Katering dan Kue Kering, Raih Omset Jutaan

Titik balik Melly ia wujudkan setelah keluar dari penjara. Berkat kegigihannya dan pengalaman pelatihan yang ia geluti di dalam penjara, ia berhasil keluar dari masa sulit. 

Di dalam penjara ia mengikuti keterampilan membatik. Namun keterampilan ini tidak bisa diaplikasikan langsung saat Melly bebas Oktober 2022 silam, tapi berpengaruh besar. Dia mengakui dengan membatik dia juga lebih tenang dan tidak lagi memendam rasa kecewa, marah dan malu pada dirinya sendiri. Pelatihan juga bermanfaat. 

“Saat kemudian kembali berjualan kue dan katering makanan, saya lebih ngerti soal pemasaran. Gimana cari rekanan, cari pembeli tetap, evaluasi bisnis dan pengembangannya,” ujat Melly.

Dari program tahun 2018 ke 2025, Pertamina EP Jambi mulai beranjak untuk fokus pada sisi hilir, yakni setelah WPB bebas. Daya juang Yuk Melly merintis kembali usaha kue dan katering patut didukung.

"Merintis usaha setelah bebas sulit sekali, orang tidak mudah percaya. Tapi rasanya seperti mimpi, Pertamina mau membantu dan membina,” kata Melly menjelaskan.

Kini usaha katering Yuk Melly kembali berjalan lancar. Bahkan mengajak warga sekitar yang kesulitan mencari pekerjaan ketika kebanjiran order. Ada sekitar 5 orang yang dilibatkan sebagai asisten dapur. Selain dari usaha katering, usaha kue kering juga laris manis. 

Dari gelap terbitlah terang, Melly yang berpikir masa depannya gelap, kini malah menjadi terang juga menjadi manfaat bagi warga sekitar dengan wirausahanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya