Fenomena Lendutan, yang Bikin Lion Air Gagal Terbang di Jambi

Lendutan jalan dapat menyebabkan jalan menjadi tidak rata, sehingga mengurangi kenyamanan berkendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.

oleh Ahmad Apriyono Diperbarui 11 Apr 2025, 13:21 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 13:21 WIB
Bandara Sultan Thaha Jambi
Terminal keberangkatan Bandara Sultan Thaha di Jambi. (Liputan6.com/Asnida Riani)... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena lendutan jalan yang terjadi di landasan pacu Bandara Sultan Thaha, Jambi (DJB), menyebabkan penerbangan Lion Air bernomor JT-603 yang dijadwalkan melayani rute Jambi menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta (CGK), pada Kamis (10/4/2025), menjadi terganggu.

 

Danang Mandala Corporate Communications Strategic kepada tim Regional Liputan6.com, Jumat (11/4/2025) menjelaskan, penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LGW, yang membawa 214 pelanggan dan 7 kru.

"Pesawat telah berada pada posisi untuk masuk ke landasan pacu dan bersiap untuk lepas landas. Saat melakukan proses berbelok menuju arah tinggal landas, pilot merasakan roda bagian kanan (main wheel) tidak dapat bergerak secara optimal," kata Danang. 

Dirinya juga menjelaskan, mengacu pada standar prosedur keselamatan penerbangan, pilot memutuskan untuk menghentikan pesawat dan segera berkoordinasi dengan petugas bandar udara sertapemandu lalu lintas udara (ATC) di Jambi.

Pemeriksaan awal dari pihak bandar udara menunjukkan adanya penurunan permukaan, landasan pacu mengalami perubahan bentuk (deformasi) di salah satu bagiannya yang diduga mempengaruhi pergerakan roda pesawat.

"Sebagai langkah preventif untuk memastikan keselamatan dankenyamanan, pelanggan diarahkan turun dari pesawat dan diantar dengan bus menuju ruang tunggu terminal bandar udara," katanya.

Danang juga memastikan, hasil pengecekan teknis menyatakan pesawat dalam kondisi layak operasi dan tidak ditemukan kerusakan.

"Informasi yang menyebutkan ban pesawat meleleh adalah tidak benar. Pesawat telah berhasil dipindahkan dari landas pacu dan saat ini berada di apron (landas parkir) untuk proses lanjutan sesuai prosedur operasional," kata Danang.

Lendutan jalan sendiri merupakan fenomena alam berupa pergeseran vertikal permukaan jalan akibat beban lalu lintas maupun faktor lainnya, seperti cuaca maupun faktor kualitas konstruksi jalan.

Lendutan jalan dapat menyebabkan jalan menjadi tidak rata, sehingga mengurangi kenyamanan berkendara dan meningkatkan risiko kecelakaan. Lendutan juga bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan jalan, seperti retak atau lubang. Lendutan jalan adalah indikasi bahwa jalan mengalami masalah dan perlu dilakukan perbaikan atau perawatan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

 

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya