Liputan6.com, Semarang - Bencana tanah longsor dan banjir di kawasan selatan Jawa Tengah tak hanya merenggut nyawa puluhan korban jiwa. Ratusan warga kini terisolasi.
Di Kabupaten Banyumas, Jateng, terdapat sekitar 600 warga yang kini terisolasi longsor.
Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser NU Jawa Tengah (Satkorwil Banser NU Jateng) Hasyim Asyari mengatakan, mereka yang terisolir tersebar di Desa Watuagung, Kabupaten Banyumas.
Mereka mulai terjebak longsor setelah hujan deras yang turun mengakibatkan jalan utama desa ambles pada Sabtu malam 18 Juni 2016.
"Kami mendapat laporan dari anggota dan langsung dikoordinasikan untuk membantu membuka akses jalan karena tertutup material longsor," kata Hasyim di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/6/2016).
Sementara itu Kepala Desa Watuagung, Sugito melalui sambungan ponselnya menyebutkan, jajarannya masih menggelar kerja bakti untuk membuka akses jalan. Ratusan warga masih mengungsi karena distribusi logistik tak bisa optimal.
"Penyebabnya karena akses jalan tertutup meterial longsoran," ucap Sugito.
Dia mengatakan, ratusan warga yang terjebak longsor merupakan warga yang bermukim di Grumbul Kedung Eyang, Grumbul Karang Jambe, dan Grumbul Plandi. Selain itu, kincir air pembangkit listrik di tiga grumbul tersebut hanyut terbawa banjir bandang sehingga suasana pada malam hari menjadi gelap gulita.
"Listrik kami merupakan listrik swadaya mikro hidro. Sehingga sangat gelap," ujar Sugito.
Baca Juga
Purworejo
Sementara itu upaya evakuasi korban di longsor dan banjir Purworejo, hingga jam 10.00, sudah mendapatkan kembali tiga korban yang tertimbun. Mereka ditemukan tertimbun dalam material longsor sedalam empat meter.
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Zulhalwary Agustianto menyebutkan, salah satu korban masih anak-anak. Dengan demikian, tim SAR masih mencari 10 warga yang diduga masih terkubur material longsor.
"Dari tiga korban yang ditemukan, salah satunya masih mengenakan helm. Kemungkinan Mr X ini seorang tamu yang sedang mengendarai motor," kata Zulhalwary.
Tiga jenazah terakhir yang ditemukan, masing-masing Herlina (55), Datayu Retno G/ayu binti Pitoyo. (11), dan Mr X (belum teridentifikasi).
Advertisement