Liputan6.com, Brebes - Keberadaan agen perorangan penyalur Wasri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia hingga kini tidak diketahui. Oleh penyalurnya, perempuan asal Kluwud, Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, itu dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.
Menghilangnya agen penyalur bernama Alan itu terjadi usai dia memberikan informasi kepada keluarga jika Wasri telah meninggal dunia akibat penyumbatan di jantung. Padahal, agen itu biasanya tinggal di sebuah rumah di Kecamatan Bulakamba, sekaligus melayani jasa penyalur TKI ke Malaysia.
Menurut Tarlan, kerabat Wasri, agen bernama Alan sudah cukup lama menjadi penyalur atau calo TKI yang memberangkatkan warga dari beberapa desa di Kecamatan Bulakamba. Namun, tak diketahui secara pasti berapa jumlah warga yang sudah menggunakan jasanya sebagai agen penyalur TKI untuk bekerja di Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah beberapa tahun lalu sebelum Wasri berangkat bekerja sebagai TKI di Malaysia, dia (Alan) sudah cari warga yang ingin bekerja menjadi ke luar negeri. Tapi keberangkatan tidak melalui perusahaan atau PT, namun langsung dibuatkan paspor kemudian berangkat sendiri ke Malaysia," ucap Tarlan kepada Liputan6.com di kediaman Wasri, Brebes, Selasa 30 Agustus 2016.
"Di sana sudah ada kerabatnya yang menampung sebagai agen penyalur, di mana nanti ditempatkan," ia menambahkan.
Sebelum Wasri meninggal dunia, ujar Tarlan, ada seorang TKI warga Bulakamba, Brebes, juga mengalami hal serupa. Ia meninggal dunia saat bekerja di negeri jiran dan jenazahnya dipulangkan ke rumah duka tanpa adanya pertanggungjawaban dari penyalurnya.
"Tahun lalu, sebelum kejadian menimpa Wasri. Ada juga yang sampai meninggal dunia di Malaysia. Jenazah tiba di sini dan tidak ada yang mengurus terkait hak-haknya. Jadi ini sudah kedua kali warga sini menggunakan jasa penyalur perorangan bisa ke sana kemudian meninggal tanpa ada pertanggungjawaban dari penyalurnya," dia membeberkan.
Bahkan informasi yang diterima dari sejumlah warga Bulakamba, menurut Tarlan, sudah ada enam TKI lainnya yang bekerja di luar negeri namun keluarganya mengaku kehilangan kontak.
"Informasi yang saya terima, ada enam TKI lagi warga sini yang menjadi TKI di luar negeri, tapi tidak diketahui kondisinya. Karena tidak tahu kontaknya, maka keluarga juga tidak bisa mengetahui kondisinya hingga saat ini," ujar Tarlan.
Sejumlah warga Bulakamba yang bekerja di luar negeri, namun tidak diketahui keberadaannya tersebut telah dilaporkan ke kepala desa setempat. "Sebagian keluarga TKI sudah lapor kepada kepala desa. Mereka meminta desa untuk mencari informasi keberadaan dan kondisinya, karena keluarga khawatir dengan kondisinya saat ini," ucap kerabat TKI Wasri itu.