Liputan6.com, Bandung - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Wapres JK dijadwalkan meresmikan Flyover Pelangi di kawasan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, pada hari ini atau Selasa (24/1/2017). Rencana peresmian jembatan layang ini dikemukakan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
"Mohon maaf kepada warga sekitar karena jadwal peresmian mengikuti jadwal Wakil Presiden. Kan ada yang ngusulin kenapa enggak di hari Minggu saja? Saya enggak bisa ngatur-ngatur jadwal Pak Wapres," ucap Wali Kota Bandung yang akrab disapa Emil tersebut di Pendopo Kota Bandung, Senin, 23 Januari 2017.
"Pak Wapres punya jadwal dinasnya di hari Selasa, itu juga alhamdulillah bisa hadir. Jadi mohon maaf dulu, selama dua hari ini karena tadi ada gladi dan besok rencananya Pak Wapres hadir," Emil menambahkan.
Baca Juga
Wali Kota Bandung menjelaskan, alasan Wapres JK hadir lantaran Flyover Pelangi menggunakan inovasi baru dan menjadi satu-satunya di Indonesia. Selain itu, pihaknya menambahkan sentuhan kreatif khas Kota Bandung.
Advertisement
"Kenapa hadir? Karena ini inovasi, kan enggak semua flyover diresmikan oleh level wapres. Karena ini inovasi baru, baja melengkung bergelombang bukan lurus belok kayak yang biasa. Karena harganya murah sampai 60 persen lebih murah, waktunya lebih cepat enam bulan," ujar Emil.
"Saya juga memberikan contoh bahwa benda infrastruktur yang merusak estetika kota yang biasanya suka jadi kumuh, tiba-tiba jadi kreatif karena sentuhan seni," tutur Emil.
Menurut dia, tiga nilai itu dianggap unik karena nanti akan ada ribuan flyover sejenis di seluruh Indonesia. "Sehingga jembatan yang namanya saya usulkan Jembatan Pelangi Antapani ini bisa jadi percontohan, itulah alasan kenapa Pak Wapres mau hadir."
Flyover Pelangi merupakan proyek percontohan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat karena dibangun menggunakan struktur baja bergelombang dengan kombinasi mortar busa dan menjadi satu-satunya di Indonesia.
Selain itu, Flyover Antapani ini hanya menghabiskan anggaran Rp 33,5 miliar dan lama pengerjaan sekitar enam bulan. Biasanya dengan panjang yang sama diperlukan biaya Rp 100 miliar serta waktu selama setahun.