Heboh Harta Karun Gaib Tepi Pantai, Warga Kerahkan Alat Berat

Warga bahkan nekat menyelam tanpa alat bantu demi mencari harta karun gaib itu.

oleh Fauzan diperbarui 06 Feb 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 10:30 WIB
Heboh Harta Karun Gaib Tepi Pantai, Warga Kerahkan Alat Berat
Warga bahkan nekat menyelam tanpa alat bantu demi mencari harta karun gaib itu. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Mamuju Utara - Pencarian harta karun di Dusun Muara, Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, terus berlanjut. Bahkan sejak Sabtu, 4 Februari 2017, sebuah eskavator diterjunkan untuk membantu penggalian.

Eskavator itu menggali sedalam 3 meter dengan luas mencapai 30x13 meter persegi di titik lokasi diduga tertimbunnya harta karun. Sejumlah warga ikut menyelam tanpa alat bantu di lubang yang telah digali untuk mencari harta karun tersebut.

Ansar, salah seorang warga yang menyelam, mengatakan tanda-tanda adanya harta karun itu sudah terlihat. Ia mengaku melihat sebuah bunker saat menyelam.

"Saya lihat ada bunker di bawah. Hanya saja sudah keburu sore sehingga penyelaman dihentikan. Air laut mulai pasang dan menutupi lubang yang sudah digali," ucap Ansar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Mamuju Utara, I Nyoman Suandi, mengatakan bahwa dirinya perlu ikut langsung untuk menyaksikan proses pencarian harta karun tersebut. Jika benar ada harta karun dan harta karunnya berupa benda pusaka, maka benda tersebut jadi milik negara.

"Apabila benda yang ditemukan berupa benda pusaka, maka itu adalah benda-benda yang dilindungi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010," kata I Nyoman Suandi.

Terpisah, Wakapolres Mamuju Utara Kompol Mihardi mengatakan bahwa pihaknya terus mengawasi penggalian pasca-isu harta karun tersebut santer terdengar. Apalagi, ucap Mihardi, sudah ada alat berat berupa eskavator yang diturunkan dan warga menyelam tanpa alat bantu.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak TNI untuk meningkatkan pengamanan," kata Mihardi.

Mihardi mengaku mengetahui isu harta karun itu sejak beberapa hari lalu dari Bhabinkamtibmas Desa Tikke. Sejak isu berkembang, jumlah masyarakat yang datang untuk melihat proses pencarian juga semakin banyak.

"Sejak saat itu, masyarakat tiap hari datang dan terus bertambah setelah isu harta karun ini menjadi buah bibir di masyarakat," ucap perwira polisi berpangkat satu melati itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya