Jalur Cinta di Hutan Mangrove Gorontalo Utara

Jalur cinta di hutan mangrove itu dibangun menggunakan dana desa.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 09 Apr 2017, 13:04 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2017, 13:04 WIB
Jalur Cinta di Hutan Mangrove Gorontalo Utara
Jalur cinta di hutan mangrove itu dibangun menggunakan dana desa. (dok. istimewa)

Liputan6.com, Gorontalo - Gorontalo Utara (Gorut) mulai bergerak mengembangkan kepariwisataan. Setelah wisata Pulau Saronde, Gorut kini mengembangkan wisata alam mangrove. Hal itu ditandai dengan pembangunan jalur mangrove berbentuk cinta di kawasan Desa Langge, Kecamatan Anggrek.

Bupati Gorut Indra Yasin mengatakan, perlintasan cinta itu menjadi bagian dari pengembangan ekowisata hutan mangrove. Ia meninjau langsung proses pengerjaan jalur pejalan kaki di kawasan mangrove bersama jajaran pemerintah setempat pada Kamis, 6 April 2017.

Indra menilai, lokasi Pembangunan Tracking Mangrove di Desa Langge sangat strategis untuk dijadikan lokasi ekowisata alam dan mangrove. "Dengan adanya bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan melalui pendanaan IFAD (International Fund for Agricultural Development) dan Dana Desa, dapat dikembangkan juga sebagai lokasi objek wisata alam maupun mangrove," ujar dia.

Pembangunan perlintasan cinta itu, kata dia, diharapkan memicu warga setempat untuk mengembangkan pariwisata kawasan mangrove secara mandiri. Apalagi, kawasan di Desa Langge itu sudah banyak dikunjungi baik oleh warga Gorontalo Utara maupun dari luar kabupaten.

Indra berharap proses penyelesaian pembangunan jalur cinta yang mencapai 90 persen itu dapat dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah sekitar untuk mengembangkan mata pencaharian guna meningkatkan perekonomian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya