Menikmati Sensasi Pagi dengan River Tubing di Lereng Argopuro

Ada dua rute river tubing atau arung jerma dengan ban yang dapat dinikmati para pencandu wisata petualangan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Apr 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 06:00 WIB
Salam Pagi
Asyiknya bermain arum jeram menggunakan ban atau river tubing di aliran Sungai Kedaton Campoan, Desa Andung Biru, Probolinggo, Jatim. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Pegunungan Hyang atau Argopuro di wilayah Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kaya akan keindahan alam terutama saat pagi hari. Satu di antaranya bermain arum jeram menggunakan ban atau river tubing di aliran Sungai Kedaton Campoan, Desa Andung Biru.

Penggiat river tubing, Agus Subiyanto mengatakan, ada dua rute yang dapat dinikmati oleh para pencandu wisata petualangan di arus sungai ini. Pertama jalur A sepanjang tiga kilometer yang dimulai dari Dusun Sumber Kapong, Desa Andung Biru dan finis di jembatan Paleran, Desa Tiris.

"Sedangkan jalur kedua atau B, mempunyai panjang jelajah lebih pendek, yakni dua kilometer. Dimulai dari Dusun Kedaton dan finis di dekat SDN Andung Biru," ucap Agus kepada Liputan6.com, Senin, 17 April 2017.

"Walaupun lebih pendek dibandingkan jalur A, jalur B ini lebih menantang karena para petualang akan menemukan beberapa jeram, di antaranya jeram Hiu, Bidan dan Dumang," kata dia.

Pria yang pernah sekolah di Jepang ini menjelaskan, untuk menikmati jalur A, pengunjung hanya merogoh kocek senilai Rp 80 ribu, khusus pelajar hanya Rp 50 ribu. Sementara untuk jalur B, pengunjung harus merogoh Rp 120 ribu dan pelajar Rp 50 ribu.

"Tidak semua jasa kami dibayar, hanya yang berhubungan dengan tansportasi, akomodasi, alat keselamatan dan keamanan pengunjung. Alhamdulillah, jasa wisata ini mampu mengurangi pengangguran di desa ini," tutur dia.

Asyiknya bermain arum jeram menggunakan ban atau river tubing di aliran Sungai Kedaton Campoan, Desa Andung Biru, Probolinggo, Jatim. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Agus mengatakan awalnya ide itu timbul atas dasar isu-isu yang selama ini mencoreng nama dan keindahan Tiris. Di mana Tiris identik dengan kawasan rawan kejahatan karena keadaan alamnya yang masih alami dan sepi.

"Kemudian kami pilih tubing, selain sebagai sarana wisata, kegiatan juga untuk mengajak masyarakat agar tidak merusak sungai dengan eksploitasi berlebihan maupun dari sampah. Ini juga salah satu cara kami mengembangkan wisata di desa," kata pemilik Airlangga Adventure ini.

Adapun Kartini bin Ahmad, wisatawan asal Singapura, menuturkan bahwa ia cukup menikmati river tubing di lereng Argopuro ini.

"Sensasi sangat menantang, baik arus dan jeramnya. Apalagi di sepanjang jalur tubing saya dapat menikmati keindahan alam dan kicauan burung-burung liar," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya