Musim Badai Cempaka, Perahu Nelayan Parkir di Dermaga

Selain gelombang tinggi, kedatangan badai sikon tropis cempaka membuat ikan tidak mau menepi ke bibir pantai.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 30 Nov 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2017, 13:00 WIB
Badai Cempaka
Nelayan memarkirkan perahu saat musim badai Cempaka di selatan Jawa (Liputan6.com / Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Badai siklon tropis cempaka yang tengah berkecambuk di sebagian wilayah Indonesia bagian barat, membuat para nelayan di pantai selatan kabupaten Garut, Jawa Barat terpaksa berhenti melaut. Ratusan perahu yang biasanya digunakan untuk mencari ikan terparkir di dermaga.

Ketua Nelayan Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Asep Hidayat mengatakan, sejak badai siklon tropis mengarah ke wilayah pantai selatan Jawa, sudah tiga hari nelayan terpaksa berhenti melaut akibat cuaca yang buruk yang membahayakan.

"Sekarang saja anginnya masih besar, padahal ini sudah berlangsung sejak pagi sampai malam, anginnya terus besar, jadi tidak berani melaut," ujarnya, Rabu (29/11/2017).

Sejak badai datang, saat ini rata-rata ketinggian ombak pantai selatan Garut mencapai tiga meter. Sehingga dengan kondisi itu ujar dia, sejak Senin lalu, seluruh nelayan memilih menepi tanpa melaut karena cukup membahayakan.

"Kalau dipaksakan berbahaya akibat angin dan ombak besar, jadi lebih baik diparkir saja perahunya," katanya.

Selain kerugian bagi nelayan yang menggunakan perahu tak bisa melaut, kedatangan badai sikon tropis ini membuat ikan tidak mau menepi ke bibir pantai, akibatnya nelayan yang biasa mencari ikan di pinggir pantai ikut kena imbas.

"Angin besar dari jam 08.00 sampai jam 10.00, angin kecilnya hanya sebentar. Jam 14.00 angin sudah besar lagi, jadi sulit (mencari ikan)," ungkapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

Tergulung Ombak Pantai Cipatujah

Badai Cempaka
Nelayan memarkirkan perahu saat musim badai Cempaka di selatan Jawa (Liputan6.com / Jayadi Supriadin)

Diduga akibat ombak pasang yang datang tiba-tiba, Engkus, (55) seorang nelayan terseret ombak di pantai Cipatujah Kampung Bojong Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu lalu (26/11/2017).

"Korban sedang memasang jaring ikan namun naas datang ombak besar yang menggulung korban," ujar Juru Bicara Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor.

Menurutnya, korban yang merupakan warga asli Kampung Bojong Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut, terbiasa memasang jaring saat kondisi laut tenang, namun nahas saat kejadian kondisi laut tiba-tiba pasang.

"Kami sudah menerjunkan tim untuk mencarinya, hingga kini belum ditemukan," ujarnya.

Sebelumnya pusat informasi Tropical Center Warning Center, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (TCWC/BMKG) pusat, telah memberikan peringatan dini adanya Siklon Tropis Cempaka.

Terhitung, Selasa (28/11/2017), pukul 19.00 WIB, TCWC berhasil mendeteksi adanya siklon tropis yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa.

Siklon tropis Cempaka mengakibatkan terjadinya perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya, yakni di wilayah perairan selatan Jawa Tengah. Siklon tropis Cempaka membawa dampak pada beberapa cuaca ekstrem.

Poensi hujan lebat terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Angin Kencang dengan kecepatan hingga 30 knot juga berpotensi terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian utara perairan utara Jawa Timur hingga Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian selatan dan perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba.

Potensi gelombang tinggi 2.5 - 6 meter di perairan selatan Jawa Timur, Laut Jawa bagian timur, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga sisi selatan Jawa Tengah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya