Antisipasi Hujan Ekstrem dan Gelombang Tinggi, BPBD Cianjur Awasi Ketat Pantai Selatan

BPBD Kabupaten Cianjur memperketat pengawasan di sepanjang Pantai Selatan Cianjur guna antisipasi gelombang tinggi dan bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Feb 2025, 20:02 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 20:02 WIB
Pencarian nelayan tenggelam akibat perahu terbalik di pantai selatan Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)
Pencarian nelayan tenggelam akibat perahu terbalik di pantai selatan Kebumen, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) memperketat pengawasan di sepanjang Pantai Selatan Cianjur guna antisipasi gelombang tinggi dan bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

Menurut Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya, berdasarkan informasi BMKG, hujan ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk Cianju, yang harus diwaspadai. Karena, kata Asep, sebagian besar wilayah Cianjur rawan bencana.

"Kami siagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) di 32 kecamatan untuk melakukan pengawasan dan pelaporan setiap harinya terkait situasi dan kondisi cuaca di wilayahnya masing-masing, termasuk mengimbau kesiapsiagaan warga," ujar Asep, melansir Antara, Minggu (2/2/2025).

Dia mengatakan, relawan juga diminta mensosialisasikan terkait larangan bagi nelayan untuk melaut sementara waktu, guna menghindari hal tidak diinginkan saat gelombang tinggi.

"Mengimbau pelaku wisata air melarang wisatawan mendekati air terjun saat hujan turun. Bahkan relawan dapat melakukan upaya penanganan cepat ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana dengan melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di wilayah rawan bencana, seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, terutama di wilayah selatan," terang Asep.

"Tahun ini kami juga berencana untuk mengadakan Rencana Kontijensi (Renkon) Bencana Gunung Merapi atau Tsunami, di mana, kegiatan tersebut melibatkan tim ahli dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), konsultan bencana, dan lainnya," sambung dia.

 

Pagu Anggaran Belanja

10 Pantai Cantik Garut Selatan, Memikat tapi Berbahaya
Pantai Sayang Heulang, Garut selatan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)... Selengkapnya

Menurut Asep, terkait pagu anggaran belanja dan penanganan kebencanaan yang didapat BPBD Cianjur tahun 2025 sebesar Rp10.663.928.980, di mana, sekitar 60 persen diantaranya untuk kebutuhan operasional seperti gaji pegawai, tunjangan, listrik, dan lainnya.

"Untuk gaji, tunjangan,, dan operasional, itu sekitar Rp6 miliar. Sedangkan untuk kegiatan sekitar Rp4,4 miliar dengan rincian Rp2,4 miliar dialokasikan untuk insentif 1.800 Retana yang bertugas di 360 desa," kata dia.

Ditambah, lanjut Asep, honor 22 anggota Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) beserta biaya operasional-nya sekitar Rp900 juta. Sisanya Rp1,1 miliar akan digunakan untuk kegiatan tiga bidang yang dititik beratkan dalam simulasi dampak risiko bencana.

"Selama setahun tiga bidang mendapat pagu anggaran sekitar Rp900 juta, seperti Bidang Kedaruratan dan Logistik, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, dan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi," tandas Asep Kusmanawijaya.

 

BBMKG Denpasar Ingatkan Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali

Ilustrasi gelombang tinggi di laut (Istimewa)
Ilustrasi gelombang tinggi di laut (Istimewa)... Selengkapnya

Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang laut dengan kategori sangat tinggi diperkirakan hingga enam meter di perairan selatan Bali pada Senin 3 dan Selasa 4 Februari 2025.

"Masyarakat umum, nelayan, dan pelaku kegiatan wisata bahari waspadai potensi peningkatan kecepatan angin perairan utara dan selatan Bali," ujar Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, melansir Antara, Minggu (2/2/2025).

Dia menjelaskan, berdasarkan analisis BBMKG Wilayah III, perairan selatan Bali diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut kategori sangat tinggi, yakni berkisar 4-6 meter, diperkirakan pada 3 Februari 2024.

"Adapun arah angin diperkirakan bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar hingga 40 knot atau sekitar 74 kilometer per jam," ucap Cahyo.

Sedangkan di perairan lain, lanjut dia, seperti Laut Bali, Selat Bali bagian utara, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian utara dan selatan, seluruhnya diperkirakan ketinggian gelombang lautnya hingga 2,5 meter.

"Adapun arah angin juga diperkirakan sama, yakni dari barat-barat laut dengan kecepatan diperkirakan hingga 20 knot," kata Cahyo.

Sedangkan pada 4 Februari 2025, lanjut dia, perairan selatan diperkirakan masih tinggi gelombang lautnya hingga kisaran 4-6 meter dengan arah angin bertiup dari arah barat laut-utara dengan kecepatan hingga 35 knot.

"Sementara itu, perairan lainnya rata-rata memiliki ketinggian gelombang laut hingga 2,5 meter," papar Cahyo.

 

Kondisi Angin dan Gelombang

Cuaca Buruk, Nelayan Tradisional Libur Melaut
Sejumlah perahu saat bersandar di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Senin (26/12/2022). Akibat angin barat dan gelombang tinggi menyebabkan nelayan tradisional di Muara Angke libur melaut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Menurut Cahyo, BMKG mencatat kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

"Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sedangkan operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter," terang Cahyo.

Dia mengatakan, BBMKG Denpasar mencatat prakiraan kondisi cuaca di Bali pada 2-4 Februari 2025 dipengaruhi, di antaranya gelombang rossby ekuator. Menurut BMKG, kata Cahyo, gelombang rossby ekuator adalah gelombang atmosfer yang bergerak dari arah barat di sekitar ekuator.

"Ketika gelombang tersebut terpantau aktif, dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilewati," ucap dia.

"Kemudian, dipengaruhi juga oleh suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 28-30 derajat Clcius dan massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga 200 milibar atau 12.000 meter," sambung Cahyo.

Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya