Liputan6.com, Karangasem - Tiga orang lelaki asyik bersenda gurau di pinggir danau buatan. Mereka rupanya usai menikmati 'berlayar' di lahar dingin yang dimuntahkan Gunung Agung.
Tariman, salah seorang warga mengaku baru saja berlayar menggunakan perahu buatan dari gentong dan ban di genangan air bekas Galian C yang sudah tak terpakai.
Galian C itu juga dialiri material lahar yang terbawa air hujan. Lengkap dengan dayung dan hiasannya, beberapa warga nampak senang menaiki perahu dadakan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Tariman menjelaskan, awalnya ide membuat perahu itu hanya untuk menghilangkan kejenuhan di sela-sela menambang pasir. Ya, objek wisata dadakan itu terletak di Galian C di Desa Sebudi yang masuk dalam zona merah Gunung Agung.
Wilayah ini masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III karena hanya berjarak enam kilometer dari puncak kawah gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.
Tariman menjelaskan, wisata lahar dingin baru dibuat oleh rekan-rekannya kemarin. Sejak lahar dingin mengalir, ditambah curah hujan yang tinggi, cekungan bekas Galian C tergenang air yang cukup dalam.
"Ini dalamnya sekitar 50 meter. Dulu di bawah itu ada kantor tempat kasir, tapi sudah tenggelam," kata Tariman di lokasi, Rabu, 6 Desember 2017.
Â
Â
Â
Â
Dilarang Polisi
Lengkap dengan penunjuk arah dan plang nama, tak sedikit warga yang mengunjungi wisata lahar dingin ini. Namun, objek wisata baru itu tak berlangsung lama.
Polisi segera melarang aktivitas wisata yang memacu adrenalin tersebut. Hal itu beralasan mengingat curah hujan yang tinggi di sekitar lokasi belakangan ini membuat beberapa pembatas cekungan bekas Galian C jebol.
"Kemarin dipasang papan namanya, tapi sudah dilarang sama polisi. Apalagi sekarang untuk menuju perahu jalannya sudah putus tergerus air hujan," tuturnya.
Gusti, salah satu pekerja Galian C di lokasi mengaku awalnya perahu itu dibuat hanya sebagai hiburan belaka‎. Namun rupanya, banyak warga yang tertarik mencoba meski berbahaya.
"Saya sudah naik perahunya sampai ke ujung sana. Cuma iseng-iseng saja dibuat, tapi banyak warga mau mencoba," ujarnya.
Meski terbilang kreatif, sudah selayaknya atraksi wisata lahar dingin ini dilarang. Sebab, lokasinya berada di zona bahaya Gunung Agung yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi bencana ketika gunung setinggi 3.142 mdpl itu kembali memuntahkan material dari dalam perutnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement