Panen Tak Terpengaruh Cuaca Buruk, Bali Surplus Beras

Salah satunya panen raya di Kabupaten Tabanan yang merupakan lumbung padi di Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 02 Feb 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 16:30 WIB
Panen Raya Bali
Salah satunya panen raya di Kabupaten Tabanan yang merupakan lumbung padi di Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Cuaca ekstrem yang melanda Bali tak memengaruhi panen raya padi di daerah tersebut. Salah satunya panen raya di Kabupaten Tabanan yang merupakan lumbung padi di Bali. Panen raya yang dilakukan di Subak Anyar Suraberata, Kecamatan Selemadeg Barat, Desa Lalanglinggah, Kabupaten Tabanan, berjalan lancar tanpa terpengaruh cuaca yang belakangan tak menentu.

Kepala Subak Anyar Suraberata, I Made Sudiarawan menjelaskan sawah di wilayahnya seluas 117 hektare. Saat ini yang telah panen raya seluas 30 hektare. Ada sebanyak 70 petani penggarap yang tergabung dalam Subak Anyar Suraberata.

"Kami mulai panen sejak dua minggu lalu. Meski cuaca buruk, tak terpengaruh dengan hal itu," ucap Sudiarawan di Bali, Jumat (2/1/2018).

Hanya saja, ia mengakui jika cuaca buruk yang melanda akan memengaruhi kualitas padi yang dipanen, yang sebagian besar menggunakan bibit Ciherang. Dengan bibit tersebut, satu hektare sawah dapat menghasilkan sekitar 6,3 ton padi.

 

450 Ribu Ton Beras

Panen Raya
Panen Raya

Di sisi lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, menjelaskan, panen raya yang saat ini dilakukan di Tabanan merupakan yang pertama di Bali.

"Ini yang pertama dan hasilnya cukup bagus," ujarnya.

Ia melanjutkan, secara umum, tingkat konsumsi beras nasional sebanyak 105 kilogram per kapita. Sementara, produksi beras secara menyeluruh di Bali sebanyak 450 ribu ton pada 2017.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 4,2 juta orang, jumlah produksi beras sudah mencukupi untuk kebutuhan Bali.

"Tapi sebagai daerah pariwisata, maka Bali tetap memerlukan beras dari daerah lain. Kalau produksi padi beras yang dihasilkan sesungguhnya sudah mencukupi untuk kebutuhan penduduk Bali," tutur Momon.

Selain saat ini, Momon memprediksi Bali akan kembali panen raya pada Maret hingga April mendatang. Ia berharap harga gabah bersih bisa stabil pada saat hari raya, yakni sekitar Rp 4.400 per kilogram, sehingga petani dapat mencukupi kebutuhannya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya