Liputan6.com, Cirebon - Pemerintah terus mempersiapkan berbagai cara mengawal kelancaran arus mudik Lebaran 2018. Mulai dari kesiapan jalur mudik, infrastruktur, hingga antisipasi kemacetan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, seperti tahun sebelumnya, puncak arus mudik akan terjadi mulai dari H-3. Kondisi tersebut dianggap menjadi trend arus mudik di Indonesia tiap tahunnya.
Advertisement
Baca Juga
"Tiap tahun trend-nya selalu H-3 atau H-2 itu puncak arus mudik dan kalau bisa jangan dibiasakan," kata Budi karya dalam Kuliah Umum Dialog Nasional Kampus Unswagati Cirebon, Minggu (20/5/2018).
Budi mengaku, umumnya mulai H-3 tersebut, aktivitas kemacetan mulai terlihat. Tidak sedikit juga angka kecelakaan yang terjadi di sepanjang jalur mudik.
Budi pun mengaku, pertumbuhan mudik tahun lalu mencapai 40 juta kendaraan didominasi roda dua. Dari jumlah kendaraan mudik tersebut, 70 persen roda dua mendominasi tingkat kecelakaan.
"Sebenarnya semua moda transportasi umum sudah terbuka mudah serta nyaman juga," sebut dia.
Budi mengaku terus berupaya menekan angka kecelakaan saat momen mudik berlangsung. Salah satunya dengan cara membuka pendaftaran angkutan gratis roda dua mudik menggunakan kereta.
Selain itu, tingkat antusiasme masyarakat mudik menggunakan angkutan udara terjadi kenaikan signifikan. Oleh karena itu, Budi menyarankan para pemudik mulai pulang kampung tidak hanya H-3.
"Kalau bisa mudik jangan selalu berpatokan harus naik motor, manfaatkan moda transportasi lain dari darat, laut, udara sudah kami siapkan semua. Di darat akan ada angkutan multigratis jika itu dilakukan, kepadatan arus mudik Insya Allah akan merata," ujar dia.
Pantau Mudik dari Cirebon
Pada kesempatan tersebut, Budi Karya juga mengaku tidak akan tinggal diam dalam mengawal kelancaran arus mudik. Budi mengaku akan memantau arus mudik dari Cirebon.
Menurut dia, selain menggunakan seluruh moda transportasi umum yang ada, pemudik juga diimbau menggunakan jalur lintasan umum di luar tol. Budi mengatakan, jalan tol disiagakan dari Jakarta sampai Semarang, tetapi akan berpusat di Cirebon.
"Kalau Cirebon lancar maka semua lancar makanya saya mohon izin menginap dan memantau arus mudik dari Cirebon," kata dia.
Dari Cirebon, Budi juga akan memantau kelancaran arus mudik dari berbagai jalur dan lintas. Oleh karena itu, dia meminta seluruh pemudik dan pengusaha transportasi umum untuk mengecek kendaraannya.
Dia meminta kepada Dishub dan Polri untuk mengawal kelayakan kendaraan umum saat arus mudik berlangsung. Jika ditemukan kendaraan tak laik jalan, maka izin trayek terancam dicabut.
"Dishub dan Polri saya minta tolong untuk rutin lakukan rem cek nanti kalau saat mudik tidak ada rem cek tidak boleh jalan," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement