Pemprov Jawa Timur Prediksi 8,07 Juta Pemudik Manfaatkan Transportasi Massal

Jumlah pemudik di Jawa Timur pada lebaran tahun ini diperkirakan naik 5,8 persen dari tahun lalu.

oleh Zainul Arifin diperbarui 10 Jun 2018, 00:02 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2018, 00:02 WIB
emprov Jawa Timur Prediksi 8,07 Juta Pemudik Manfaatkan Transportasi Massal
Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, menambah jadwal penerbangan selama mudik lebaran 2018 (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - Pemprov Jawa Timur memprediksi akan ada 8,07 juta warga yang menggunakan layanan angkutan darat, udara dan laut selama arus mudik lebaran 2018 ini. Jumlah pemudik pengguna transportasi massal itu naik 5,8 persen dibanding lebaran sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, prediksi jumlah pemudik itu berdasarkan analisis perkembangan arus mudik lebaran selama kurun 5 tahun terakhir ini.

"Armada untuk angkutan lebaran sudah kami siapkan berdasarkan analisis itu. Semua harus terlayani baik lewat jalur darat, udara dan laut," kata Wahid di Malang, Jumat, 8 Juni 2018.

Maka secara keseluruhan armada transportasi massal itu sudah disiapkan. Rinciannya, total 5.900 bus reguler dan 2.710 bus cadangan. Baik itu untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Selain itu disiapkan 713 gerbong kereta api, 49 kapal laut dan 8.713 penerbangan domestik maupun internasional. Untuk ekstra flight ada 57 penerbangan domestik dan 6 internasional melalui Bandara Juanda. Serta 3 ekstra flight di bandara Abdulrachman Saleh Malang.

"Kalau semua itu dalam perkembangannya ternyata masih kurang, tentu saja akan ditambah lagi," ujar Wahid yang juga pejabat sementara Wali Kota Malang ini.

Untuk mudik gratis, disediakan 560 bus, 5 kapal laut dengan rute Gresik – Bawean, Surabaya – Pulau Masalembu, Kalianget – Pulau Kangean, Pulau Raas – Jangkar Situbondo, Banyuwangi – Sapeken. Kereta api disediakan 208 ribu kursi mudik gratis ke berbagai tujuan di Jawa Timur.

"Ini sebagai salah satu solusi agar tak ada penumpukan atau antrian penumpang selama arus mudik," kata Wahid.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya