Pemprov Jawa Timur Dorong Pelaksanaan Sertifikasi bagi Pekerja

Sertifikasi bagi pekerja ini dilakukan agar pekerja lebih kompeten, profesional dan punya daya saing.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Jan 2018, 20:01 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2018, 20:01 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian K)
Sertifikasi pekerja di Jawa Timur (Foto:Liputan6.com/Dian K)

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terus mendorong pelaksanaan sertifikasi bagi para pekerja. Sertifikasi ini penting dilakukan agar para pekerja lebih kompeten, profesional dan memiliki daya saing.

"Sertifikat ini sangat penting terlebih kita menghadapi era globalisasi yang dimulai dari MEA, sehingga keahlian pekerja diusahakan memperoleh pengakuan internasional," tutur Gus Ipul saat menghadiri Penyerahan Sertifikat Pemagangan Wilayah Jawa Timur dan Koordinasi Persiapan PSKK Tahun 2018 Lembaga Sertifikasi Profesi/LSP Koperasi Nusantara di Hotel Alana Surabaya, Sabtu (27/1/2018).

Gus Ipul mengatakan, ada sertifikasi ini maka kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pekerja akan semakin meningkat. Tak hanya itu, mereka akan lebih diakui sebagai pekerja yang ahli di bidang dan profesinya, sekaligus memiliki sikap dan perilaku yang profesional.

Melalui sertifikasi ini, lanjutnya, Jatim mampu menyiapkan tenaga kerja yang kualifikasinya bisa diterima di perusahaan maupun industri. Program sertifikasi ini sendiri merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah, perusahaan/industri, LSP dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi/BNSP.

"Ini yang saya syukuri karena Jatim menjadi salah satu provinsi yang menjadi prioritas percepatan sertifikasi terutama untuk sektor UMKM, terlebih sektor ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi Jatim," ujar dia.

Lebih lanjut menurut dia, sertifikasi ini penting dilakukan mengingat jumlah tenaga kerja baru yang terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini diprediksi jumlah tenaga kerja baru di Jatim sekitar 326 ribu orang, belum ditambah dengan pengangguran tahun sebelumnya.

"Tantangan kita ke depan adalah menyiapkan tenaga kerja baru yang bersertifikat. Hal ini sekaligus untuk mengurangi tingkat pengangguran dan mencegah masuknya tenaga asing," ujar dia.

Terhadap pelaksanaan sertifikasi ini, Gus Ipul merasa senang dan menyambut baik. Pemprov Jawa Timur juga siap bekerjasama dengan BNSP melalui LSP yang ada untuk mempercepat para pekerja memperoleh sertifikat.

Pada kesempatan ini, ia juga mengapresiasi perusahaan yang memfasilitasi pekerjanya untuk melaksanakan sertifikasi. "Ini sebuah kemitraan yang bagus baik untuk perusahaan maupun karyawan, dan hal ini penting untuk diteruskan," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jumlah Pekerja Peroleh Sertifikasi Diharapkan Meningkat

Pekerja Konstruksi Bersertifikat Masih di Bawah 10 Persen
Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (26/1). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mengejar sertifikasi tenaga kerja sektor konstruksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ke depan, Gus Ipul berharap jumlah pekerja yang memperoleh sertifikasi ini terus meningkat, tak hanya di sektor UMKM tapi juga koperasi. Terlebih saat ini ada 30 ribu lebih koperasi di Jatim dan yang aktif sekitar 29 ribu lebih. Jumlah anggota koperasi ini sendiri berkisar antara 200-500 orang.

Sementara itu, Ketua BNSP Sumarna Abdurahman mengatakan, Jatim merupakan provinsi yang sangat maju dan serius dalam bidang sertifikasi. Tak hanya itu, Jatim tempat kondusif dalam pegembangan SDM dan usaha.

Sumarna menjelaskan, selama dua tahun hampir 50 ribu orang tenaga kerja di Jatim yang sudah melakukan sertifikasi. Ia berharap tahun ini jumlah pekerja di Jatim yang mengikuti sertifikasi terus meningkat.

"Kami menargetkan tahun ini kalau bisa 30.000 pekerja di Jatim mengikuti sertifikasi, terlebih Pak Wagub sudah berkomitmen untuk terus mendukung program ini," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya