Meninggal, 1 Nelayan Hilang Korban KM Joko Berek Tenggelam di Jember

Dengan penemuan itu, dua nelayan ABK KM Joko Berek masih hilang setelah kapal terbalik di perairan Jember saat hendak pulang melaut.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2018, 12:31 WIB
Meninggal, 1 Nelayan Hilang Korban KM Joko Berek Tenggelam di Jember
Nelayan hilang yang ditemukan meninggal adalah satu dari ABK KM Joko Berek yang terbalik di perairan jember, Kamis, 19 Juli 2018. (Dok. BPBD Jember/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jember - Satu jenazah korban kapal motor (KM) Joko Berek yang terbalik di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil ditemukan di tepi Pantai Pancer pada Jumat (20/7/2018) pagi.

"Jenazah nelayan itu ditemukan warga di tepi pantai, kemudian warga melapor ke Posko Terpadu SAR gabungan dan langsung dilakukan evakuasi terhadap jenazah tersebut," kata Anggota Basarnas Pos Jember Rudi Prahara di Jember, dilansir Antara.

Dia mengungkapkan, korban yang meninggal dunia tersebut atas nama Budi, warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember. Dia sebelumnya masuk dalam daftar nelayan yang hilang akibat musibah laut itu.

"Dengan ditemukan satu korban meninggal, sehingga total jumlah korban kecelakaan laut di Plawangan Puger yang meninggal dunia menjadi tujuh orang," tuturnya.

Ia menjelaskan tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap anak buah kapal "Joko Berek" yang masih hilang di sekitar lokasi terbaliknya perahu payang dan penyisiran di tepi pantai.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, jumlah korban yang meninggal akibat kapal terbalik diterjang ombak tinggi di Plawangan Puger tujuh orang. Lima adalah warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, terdiri dari Cecep (45), So'im (60), Hadi (21), Ulum (35), dan Abdul Kowi (55).

Seorang lainnya bernama Hasan (50), warga Desa Karangsemanding, Kecamatan Balung, dan Budi (47), warga Desa Mojosari di Kecamatan Puger.

Ia mengatakan lima ABK segera ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah perahu payang tersebut terbalik. Sementara, jasad Abdul Kowi ditemukan pada Kamis sore, 19 Juli 2018, di bawah perahu yang terbalik.

 

2 Masih Hilang

Perahu tenggelam
Evakuasi dan pencarian korban musibah perahu tenggelam setelah tergulung ombak besar di perairan Pelawangan Puger, Kecamatan Puger, Jember. (Foto: Dok. BNPB/Sutopo Purwo Nugroho)

Sementara, korban yang juga ABK yang masih hilang dua orang, yakni Munaji (45) dan Syafii (45). Keduanya warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, sedangkan jumlah korban yang selamat 13 orang, termasuk nakhoda kapal motor atau perahu payang, bernama Dirman.

"Awalnya memang data nama-nama korban yang hidup dan hilang masih simpang siur, sehingga kami melakukan kroscek kepada nelayan di lapangan, sehingga data terbaru tersebut sudah kami klarifikasi dan valid," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo.

Korban atas nama Pong awalnya masuk dalam daftar ABK yang hilang. Setelah dicek, ternyata yang bersangkutan berhasil selamat dari ganasnya ombak laut selatan dan diantar oleh rekan nelayan yang lain ke rumahnya.

Nakhoda kapal yang juga pemilik kapal motor "Joko Berek" masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Graha Puger.

Perahu payang atau kapal motor "Joko Berek" yang dinakhodai Dirman dengan membawa 21 ABK dihantam gelombang laut tinggi saat pulang melaut, melewati pintu masuk perairan Plawangan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Kamis, 19 Juli 2018, pukul 08.15 WIB.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya