Kisah Pria Bernama Dua Malam Sehari

Nama unik sering menunjukkan harapan si pemberi nama. Namun tak sedikit yang menggunakan sebuah momentum peristiwa menjadi nama untuk pengingat.

diperbarui 22 Jul 2018, 05:01 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2018, 05:01 WIB
Kisah pria bernama dua malam sehari
Dua Malam Sehari, kini menjabat askab PSSI Kabupaten Karanganyar. (foto : Liputan6.com / solopos.com)

Karanganyar - Orangtua memberi nama anaknya selalu dengan alasan. Entah itu harapan, entah itu momentum. Yang jelas pria berusia 43 tahun ini juga memiliki nama unik. Dua Malam Sehari.

Kepada Solopos.com, Hari, panggilan akrab Dua Malam Sehari, bercerita, akibat nama yang unik itu, banyak kisah yang menghampirinya sejak ia kecil. Ya, sejak kecil sudah kaya akan kisah hidup berkah dari namanya yang unik.

Hari, menjelaskan asal muasal nama unik itu disematkan kepada dirinya kala berbincang dengan Solopos.com, Jumat (20/7/2018).

"Saat lahir, ibu saya kesakitan sampai dua malam sehari. Berkat rahmat Allah, akhirnya saya diizinkan lahir dan melihat dunia. Inilah alasan ibu saya memberi nama Dua Malam Sehari," kata Hari, Jumat 20 Juli 2018.

Mungkin setiap orang akan mengernyitkan dahi setelah tahu nama pria berusia 43 tahun ini adalah Dua Malam Sehari. Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Karanganyar itu memang terbilang memiliki nama unik.

Hari kecil seperti anak-anak pada umumnya. Ia bermain bersama anak-anak lain. Hobi paling digemari adalah bermain sepakbola.

Agak besar, ia rajin dan makin intens bermain sepakbola. Ia berlatih secara serius. Dampaknya, ketika SMP ia sudah malang melintang di berbagai turnamen. Namanya yang unik mudah dikenali.

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di tautan ini.

 

Pemain Nasional

PSSI Anniversary Cup 2018, Timnas Indonesia U-23, Uzbekistan U-23, Bola.com
Pemain timnas Indonesia U-23, Febri Haryadi mencoba melewati pemain Uzbekistan pada laga PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, (03/5/2018). (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Saat dewasa, Hari kemudian mendirikan klub sepakbola. PS Putra Jaya menjadi monumen bersejarah sekaligus bukti kecintaannya pada sepakbola.

"Saat itu, saya berkuliah di ASMI Solo. Kala itu, kampus saya memang menjadi gudang dari pemain sepak bola profesional," kata Hari.

Jadi bisa dimengerti jika klub sepakbola besutan Dua Malam Sehari ini pernah diperkuat sejumlah mantan pemain Timnas Indonesia seperti Sukisno, Agung Setyabudi, hingga Rochy Putirai.

"Lalu mulai 27 Februari 2017, saya mendapat amanat menjadi Ketua Askab PSSI Karanganyar," kata Dua Malam Sehari.

Kiprahnya di sepakbola lokal membuncahkan harapan. Hari berharap ada banyak pesepak bola profesional yang terlahir dari Bumi Intanpari.

Dua Malam Sehari merupakan warga Sawahan, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Kesungguhannya menekuni sepakbola dan amanat sebagai petinggi PSSI di tingkat kabupaten memungkinkan membentuk pembinaan berjenjang dan dikelola secara profesional.

"Manajemen sepak bola yang baik harus dimulai dari tingkat SSB hingga ke tingkat LPSB [lembaga pendidikan sepak bola]," kata Hari.

Dengan manejemen yang baik akan tercipta generasi pesepak bola profesional yang tak hanya membawa nama baik pribadi tetapi juga nama Karanganyar ke jenjang nasional bahkan internasional.

Simak video menarik pilihan berikut di bawah :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya