Abrasi Ancam Permukiman Warga dan Akses Cirebon - Bandung

Abrasi tidak hanya mengancam permukiman warga, tetapi juga bisa memutuskan akses Cirebon - Bandung.

oleh Panji Prayitno diperbarui 13 Nov 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2018, 09:31 WIB
Abrasi Ancam Pemukiman Warga Dan Akses Cirebon - Bandung
Kepala Desa Ciwaringin Kabupaten Cirebon mendampingi PLH Kabupaten Cirebon meninjau lokasi terdampak abrasi yang mengancam permumikan warga hingga akses utama Cirebon - Bandung. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Kekhawatiran terjadinya bencana memasuki musim penghujan datang. Seperti yang dialami warga Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Tercatat, tiga rumah di desa tersebut ambles akibat abrasi di sepanjang Sungai Ciwarigin. Kepala Desa Ciwaringin Nurhayati Endang Ekawati mengatakan, selain rumah, abrasi sungai juga mengancam ruas jalan utama Cirebon-Bandung.

"Dari puluhan rumah yang terancam, tiga rumah di antaranya diketahui telah ambles. Sementara, 50 persen bangunan dari satu unit rumah lain telah ambles," kata dia, Senin, 12 November 2018.

Nurhayati menuturkan, kondisi tersebut disebabkan fenomena abrasi Sungai Ciwaringin yang membuat tanah sekitarnya labil. Dalam empat tahun terakhir, pergerakan tanah akibat abrasi telah menghantui warga sekitar khususnya yang tinggal di sekitar sungai.

"Khawatir putus jalannya," sambung Nurhayati.

Dia menyebutkan, dulu jarak antara badan jalan dengan sungai sekitar sepuluh kilometer berupa lahan kosong dan kebun. Namun, abrasi sungai mengikis jarak menjadi sekitar satu kilometer.

Tanah perkebunan kini telah hilang. Bahkan, kata dia, sisa tanah yang ada diperkirakan labil di bagian bawah sehingga berpotensi ambles.

Dia mengaku, warga sekitar merasa cemas. Terlebih, saat ini sudah memasuki musim penghujan. "Bahaya sekali, apalagi di sini termasuk kawasan padat pemukiman," sebut dia.

Dia menambahkan, sebelumnya sudah ada rumah yang direlokasi. Namun, kondisi tersebut tak bertahan lama karena bahaya abrasi yang mengancam penduduk.

Nurhayati mengatakan telah mengajukan permohonan penanganan kepada instansi terkait yang berkaitan dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (sungai). Namun, hingga kini belum ada penanganan seperti yang diharapkan.

"Pada 2016 kami sudah ajukan ke dinas terkait Kabupaten Cirebon. Tapi belum ada kabar dan tindakan apa pun," aku dia.

Menurut dia, luapan air di Sungai Ciwaringin tergolong besar saat banjir datang. Oleh karena itu, dia berharap Pemkab Cirebon dapat menangani permasalahan abrasi sungai.

Tanggapan PLH Bupati

Abrasi Ancam Pemukiman Warga Dan Akses Cirebon - Bandung
Tiga rumah di Desa Ciwaringin amblas akibar abrasi yang terjadi di sepanjang sungai Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Terpisah, PLH Bupati Cirebon Rahmat Sutrisno berjanji akan melakukan inventarisasi bangunan dan keluarga yang terdampak abrasi.

"Alhamdulillah, belum ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini," kata dia.

Rahmat mengaku belum ada rencana pemerintah merelokasi warga terdampak abrasi. Dia mengatakan, Sungai Ciwaringin termasuk kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.

Namun demikan, dia mengaku akan mengajukan permohonan penanganan kepada Pemprov Jabar. Dia mengaku sudah melayangkan informasi tersebut kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, melalui Quick Response Jabar.

"Mudah-mudahan direspon karena memang mengancam jalur utama Cirebon-Bandung," harap dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya