Nasib Balita 4 Tahun yang Terseret Luapan Sungai Kampar

Dugaan sementara korban terpeleset dan jatuh ke sungai lalu terbawa arus dan tidak terlihat orang lain.

oleh M Syukur diperbarui 11 Des 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2018, 15:00 WIB
Balita Terseret Sungai Kampar
Luapan air Sungai Kampar memakan korban jiwa. Seorang balita berusia 4 tahun ditemukan tak bernyawa karena terseret derasnya sungai yang membelah Kabupaten Kampar. (Liputan6.com/ Sungai Kampar)

Liputan6.com, Kampar - Luapan air Sungai Kampar memakan korban jiwa. Seorang balita berusia 4 tahun ditemukan tak bernyawa karena terseret derasnya sungai yang membelah Kabupaten Kampar, Senin (10/12/2018) siang.

Kapolres Kampar Ajun Komisaris Besar Andri Ananta Yudhistira menyebut, korban bernama Sazia Sapana Juni, warga Desa Bukit Ranah, Kecamatan Kampar. Sazia pertama kali ditemukan oleh Yakub pukul 12.00 WIB.

"Hal ini diberitahukan saksi kepada warga lainnya hingga sampai ke anggota kami di desa itu," ungkap Andri kepada Liputan6.com, Senin malam.

Menurut saksi berusia 60 tahun itu, dirinya datang ke tepi Sungai Kampar yang tengah meluap untuk memancing ikan. Kail dilempar lalu Yakub menunggu pancingannya disambar ikan.

Beberapa menit di sana, Yakub melihat ada benda aneh mendekat ke arahnya. Saksi lalu mendekati hingga akhirnya terlihatkah tubuh manusia mungil tertelungkup.

"Warga di sana lalu mengangkat korban lalu dibawa ke Puskesmas setempat. Namun korban tak tertolong," ucap Andri.

Pendataan polisi, korban merupakan anak dari Zulhendri Zainur. Kata ayahnya itu, dirinya tak tahu korban keluar rumah, bahkan sang ayah mengira balitanya sedang berada di rumah tetangganya.

Dugaan sementara, korban terpeleset ke dalam sungai lalu terbawa arus dan tidak dilihat warga lainnya. Sementara jarak rumah korban dengan sungai hanya beberapa meter saja.

"Lebih kurang sekitar delapan meter, sangat dekat sekali," ucap Andri.

Usai pendataan, korban langsung diserahkan ke keluarganya. Korban juga sudah divisum dan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan, serta langsung dimakamkan keluarganya.

Atas kejadian ini, Andri mengimbau kepada masyarakat, terutama yang dekat dengan Sungai Kampar agar lebih waspada. Pasalnya air sungai meluap karena pembukaan pintu pelimpahan air oleh PLTA Koto Panjang karena tingginya elevasi waduk.

"Masyarakat agar menjaga anak-anak agar tidak beraktivitas di dekat sungai, terutama saat banjir seperti sekarang ini," tegas Andri menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya