Hasil Musyawarah Kiai, 5 Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Dimakamkan Massal

Tim DVI terlebih dahulu mengumpulkan ciri dan sampel DNA jenazah korban tsunami Selat Sunda. Datanya diserahkan ke Polres Pandeglang jika sewaktu-waktu ada keluarga korban yang mencari.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 04 Jan 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 14:30 WIB
Tanpa Identitas, Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Dimakamkan Massal
Ada lima jenazah korban tsunami Selat Sunda yang belum berhasil diidentifikasi. Namun, karena sudah lama terpaksa dimakamkan secara massal. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Pandeglang - Lima jenazah korban tsunami Selat Sunda, yang hampir dua pekan berada di RSUD Berkah Pandeglang, telah dimakamkan hari ini.

Pemakaman di TPU Nini Aki, Kampung Kadu Pereng, Desa Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, dipimpin oleh KH Abuya Muhtadi, sebagai kiai sepuh di Banten.

Lima jenazah itu dibawa dari RSUD Berkah Pandeglang, menggunakan mobil jenazah. Sesampainya di pemakaman, jenazah korban tsunami Selat Sunda dimasukkan ke liang lahad satu persatu.

Pemakaman dilakukan berdasarkan musyawarah bersama kiai di Kabupaten Pandeglang, sekaligus menghormati jenazah yang sudah lama berada di lemari pengawet jenazah.

"Masih ada lima jenazah yang belum teridentifikasi. Karena sudah terlalu lama, maka dimakamkan dengan baik," kata Irjen Pol Tomsi Tohir, Kapolda Banten, Jumat (4/1/2019).

Tim DVI terlebih dahulu mengumpulkan ciri dan sampel DNA jenazah korban tsunami Selat Sunda. Jika pada kemudian hari ada keluarga yang mencari, maka mudah menemukannya.

"Kita sudah catat DNA-nya. Nanti bagi keluarga yang mencari, bisa menghubungi Polres Pandeglang," ujarnya.

Ciri-Ciri Korban

Puluhan Jenazah Tsunami Anyer Ditampung di Puskesmas Carita
Warga melihat jenazah korban gelombang Tsunami Anyer di Puskesmas Carita, Banten, Minggu (23/12). Tim SAR masih melakukan pencarian jenazah yang sebagian besar berasal dari Pantai Carita. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut ciri-ciri korban jenazah tsunami Selat Sunda yang dimakamkan:

1. DVI / SMR / 0111

Laki-laki perkiraan usia 20-30 tahun. Ciri khusus: pada pipi, di bawah sudut mata terdapat tahi lalat berbentuk bulat warna hitam, di atas bibir sisi kanan terdapat tahi.

Pada pangkal lengan atas kanan sisi depan terdapat tahi lalat hitam, pada dada sisi kanan terdapat tahi lalat warna hitam, rambut lurus hitam panjang, celana dalam bahan kaus warna biru ukuran S terdapat tulisan Hicoop, memakai gelang manik-manik bulat bahan kayu warna cokelat dengan tali benang.

2. DVI / CRT / 0108

Perempuan perkiraan usia 4–5,5 tahun. Ciri khusus: tahi lalat berwarna hitam di dahi, pelipis kanan, di bawah kelopak mata kiri dan bokong kanan, memakai anting bentuk bulat tanpa mata warna kuning emas terpasang pada dua telinga, pakaian gaun bahan kaus warna biru jenis long dres, celana dalam bahan kaus.

3. DVI / SMR / 0092

Perempuan dewasa berusia antara 30–45 tahun panjang badan 150 cm. Ciri khusus: kuku jari kedua tangan tampak panjang dengan ujung kuku terpotong rata, rambut hitam beruban lurus, pada bokong kiri ditemukan jaringan parut lebih terang dari sekitarnya membentuk garis vertikal.

4. DVI / LABUAN / 0105

Perempuan berusia sekitar 27-40 tahun panjang badan 155 cm. Ciri khusus: rambut hitam panjang, celana dalam bahan katun hitam polos, bekas tindikan di kedua kuping telinga.

5. DVI / PTI cemara / 0117

Laki-laki dewasa, umur 40-50 tahun, memakai singlet warna putih bahan kaus merek "VIP SPORTY" ukuran 36.

Perlu diketahui Pemkab Pandeglang akan mengakhiri massa tanggap darurat besok, Sabtu 5 Januari 2019, setelah ditetapkan sejak Minggu, 23 Desember 2018 atau satu hari setelah kejadian tsunami Selat Sunda, pada Sabtu, 22 Desember 2018.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya