Erupsi Merapi Diprediksi Bakal Panjang, Ini Alasannya

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan erupsi Gunung Merapi akan berlangsung panjang.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Feb 2019, 19:02 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 19:02 WIB
Erupsi Gunung Merapi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan erupsi Gunung Merapi akan berlangsung panjang. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan erupsi Gunung Merapi, yang saat ini masih berstatus level II atau Waspada, akan berlangsung panjang. Perkiraan ini berlaku jika volume material dalam pembentukan kubah lava relatif stabil di kisaran 1.300 sampai 2.000 meter kubik per hari.

"Volume material untuk pembentukan kubah lava saat ini masih relatif kecil, yang sudah terbentuk sekitar 460.000 meter kubik dari volume total 10 juta meter kubik," ujar Kepala PVMBG Kasbani, Rabu (6/2/2019).

Meskipun demikian, ia terus memantau perkembangan Gunung Merapi. Terlebih, ada beberapa karakteristik Merapi, seperti pembentukan kubah lava, letusan eksplosif, atau kombinasi keduanya.

Menurut Kasbani, apabila erupsi Merapi panjang maka dampak yang ditimbulkan juga relatif minim.

"Material yang keluar kan sedikit demi sedikit," ucapnya.

Gunung Merapi secara keseluruhan saat ini relatif stabil, sedangkan yang sedikit tidak stabil berada di ujung yang berpotensi longsor, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu membentuk guguran lava pijar dan awan panas.

Sejalan dengan BPPTKG, untuk sementara tidak direkomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Warga juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya