Janji Risma Sulap Kawasan Jembatan Suramadu Jadi Lokasi Wisata Baru

Risma saat ini tengah merancang kawasan wisata baru di kaki Jembatan Suramadu dan bibir pantai Kenjeran. Nantinya, di kawasan wisata ini akan ada 'cable car' dan lapangan tembak.

oleh Dian KurniawanFauzan diperbarui 02 Mar 2019, 08:01 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2019, 08:01 WIB
Tri Rismaharini saat kerja bakti di jembatan Suramadu (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Tri Rismaharini saat kerja bakti di jembatan Suramadu (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2019, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menggelar kerja bakti massal di bibir pantai Kenjeran pada Jumat, 1 Maret 2019. Sedikitnya 10.500 orang hadir dalam kerja bakti massal itu, mereka terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, BUMD, BUMN, TNI, Polri, dan jajaran Pemerintah Kota Surabaya.

Meski kondisi kakinya belum sembuh total, Risma terjun langsung memimpin bersih-bersih di Jembatan Suramadu sisi Surabaya serta ikut menata batu di bibir pantai Kenjeran. Lokasi ini memang sengaja dipilih untuk aksi bersih-bersih karena sebentar lagi kawasan ini akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Surabaya.

"Kawasan ini akan menjadi kawasan wisata. Nanti, di sini akan dibangun cable car (kereta gantung). Mudah-mudahan nanti ketika ulang tahunnya Surabaya Bulan Mei sudah selesai. Kalau cable car jadi, pasti akan jadi destinasi wisata," tutur Wali Kota Risma seusai memimpin bersih-bersih di kaki Jembatan Suramadu, Jumat, 1 Maret 2019.

Menurut Risma, cable car itu nanti akan dibangun mulai dari sebelah barat Jembatan Suramadu hingga tembus ke Taman Suroboyo dan Jembatan Suroboyo. Ia juga memastikan bahwa cable car itu sudah siap dan hanya tinggal proses perakitan.

"Namun kemarin sempat tertunda karena ada masalah tanah dan warga. Sekarang sudah selesai," ujarnya.

Selain membuat cable car, saat ini di lokasi yang nantinya akan dihubungkan dengan jalur lingkar luar timur Surabaya itu tengah dibangun lapangan tembak. Hal itu dilakukan Risma untuk menarik minat wisatawan ke lokasi tersebut.

"Kawasan ini sangat strategis. Karena itu, saya berharap warga di sini tidak hanya sekadar menjadi nelayan, tapi saya harap juga ada income tambahan. Mereka nanti bisa juga jadi pemandu wisata untuk meningkatkan income-nya. Kalau nelayan saja kan income-nya kecil," kata wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini.

 

Saksikan video menarik pilihan berikut:

Nelayan Inovatif

Tri Risma Harini saat kerja bakti di jembatan Suramadu (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Tri Risma Harini saat kerja bakti di jembatan Suramadu (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga sempat berkomunikasi dengan para nelayan yang menghampirinya. Bahkan, perempuan yang juga menjabat Presiden United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pasifik (Aspac) ini meminta kepada para nelayan untuk sama-sama menjaga kawasan pantai, karena sebentar lagi akan dijadikan destinasi wisata baru.

"Ayo sama-sama menjaga kawasan pantai ini, jangan dibikin kumuh lagi, karena kalau kumuh tidak akan ada wisatawan yang mampir ke sini," kata Risma sambil duduk di kursi rodanya.

Ia juga meminta para nelayan itu untuk rukun dan segera bermusyawarah sesama nelayan untuk menentukan tarif sewa ketika nanti perahu mereka dipakai para wisatawan.

Bahkan, ia juga siap mengirimkan cat agar para nelayan itu bisa mengecat warna-warni perahu-perahunya. Hal itu dilakukan untuk mendukung destinasi wisata baru di kawasan tersebut.

"Nanti bojomu (istrimu) saya buatkan tempat jualan dan akan kami latih bagaimana caranya memasak yang enak. Terus jangan parkir sembarangan supaya orang-orang kaya mau berkunjung ke sini," kata Wali Kota Risma yang disambut kata siap oleh para nelayan.

Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Ery Cahyadi mengatakan bahwa dirinya sengaja memilih tempat ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tidak boleh buang sampah sembarangan, terutama nanti apabila sudah menjadi destinasi wisata.

Ia memastikan bahwa yang ikut kerja bakti itu sebanyak 10.500 orang yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, BUMD, BUMN, TNI, Polri, dan jajaran Pemkot Surabaya. "Jadi, tadi hasil sampahnya ditimbang dan totalnya mencapai 14 ton lebih atau sekitar 14.641,6 kilogram. Sampah itu kemudian diangkut ke TPA Benowo menggunakan truk sampah," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya