Cerita Sabu tapi Tawas di Sidrap

Sehari sebelumnya, Senin (11/3), Kasat Narkoba Polres Sidrap, AKP Badollahi mengatakan pihaknya berhasil menggagalkan peredaran tujuh kilogram sabu dan mengamankan dua pelaku.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2019, 20:02 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 20:02 WIB
Sabu tapi Tawas di Polres Sidrap (Istimewa)
Sabu tapi Tawas di Polres Sidrap (Istimewa)

Liputan6.com, Makassar - Satuan Reserse Narkoba Polres Sidrap, Sulawesi Selatan sempat merilis bahwa mereka berhasil mengamankan paket berisi tujuh kilogram diduga narkoba jenis sabu. Tujuh paket itu dibawa oleh dua orang warga menggunakan dua karung bawang merah yang tercampur minyak goreng

Namun setelah dilakukan uji di Laboratorium Forensik, ternyata tujuh paket yang ditangkap sebelumnya itu hanyalah tawas.

"Hasil pengujian barang bukti berbentuk kristal bening itu ternyata adalah tawas dan bukan sabu. Pengujian dilakukan di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani di Makassar, Rabu (13/3/2019).

Ia mengatakan, penangkapan terhadap warga yang membawa dua karung bawang merah itu karena sebelumnya, Polres Nunukan menyita delapan kilogram sabu dan mengamankan dua orang pelaku.

Hasil interogasi terhadap kedua pelaku mengaku kalau ada pesanan lain yang dikirim ke Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Berdasar infromasi itu anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Parepare melakukan penyelidikan hingga menangkap pembawa bawang merah di tepi jalan Desa Uluale, Kecamatan Watang Pulu.

"Karena ada informasi demikian sehingga dilakukan pengecekan. Anggota langsung bergerak cepat dan berdasarkan informannya, ada paketan yang tercampur dengan bahan pangan sedang bergerak," katanya dilansir Antara.

Sehari sebelumnya, Senin (11/3), Kasat Narkoba Polres Sidrap AKP Badollahi mengatakan pihaknya berhasil menggagalkan peredaran tujuh kilogram sabu dan mengamankan dua pelaku.

"Dua yang ditangkap di Sidrap dan dua yang ditangkap di Nunukan. Sementara ini masih dalam penyelidikan bersama dengan Polres Nunukan," katanya.

Kombes Dicky melanjutkan pengiriman tujuh paketan tawas itu diduga adalah bagian dari pengalihan bandar narkoba karena informasi yang diterimanya akan ada pengiriman narkoba dalam jumlah besar masuk ke Sulawesi Selatan.

"Kita sudah monitor dan memang ada rencana pengiriman, tapi mereka sangat cerdik dengan mengelabui anggota menggunakan tawas sebagai pengecoh. Mereka (bandar) sudah mulai ketakutan karena anggota sudah tahu pergerakan sabu dari Malaysia melalui Kalimantan Timur," ucap Kombes Dicky Sondani.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya