Tingkah Menggemaskan Siswa TK Santo Agustinus dalam Pentas Seni Sekolah

Mengikutsertakan anak untuk pentas di usia dini merupakan proses pembelajaran penting agar anak mempunyai rasa percaya diri dan pengalaman tampil di depan umum.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 27 Mei 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 05:00 WIB
Aksi main angklung anak-anak
Sejumlah anak dari Playgroup dan TK Santo Agustinus bermain angklung dalam acara pentas seni sebagai tutup tahun ajaran 2018/2019. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Suasana tawa ceria tampak terlihat di Gedung Administrasi Pusat Universitas Maranatha Lantai 8, Kota Bandung, Sabtu (25/5/3019). Ratusan murid dari Playgroup dan Taman Kanak-Kanak (TK) Santo Agustinus Bandung bergantian tampil di acara pentas seni yang dirangkai dalam kegiatan Agustinus Award tahun ajaran 2018/2019.

Saat berada di panggung, sejumlah bocah dari kelompok bermain tampak ada yang hafal tariannya. Beberapa lainnya justru hanya terdiam dan aksi tersebut sontak membuat para orang tua terpingkal-pingkal.

Pada sesi lainnya, anak-anak TK juga menampilkan penampilan musik angklung. Mereka terlihat lucu dan kompak memainkan alat musik khas Jawa Barat itu sambil bernyanyi.

Kepala Sekolah TK Santo Agustinus, Carolina Atit Setiawati mengatakan, seluruh murid dari berbagai jenjang mulai dari kelas toddler (kelas yang berisi anak-anak berusia 2-3 tahun), tampil di pentas seni tersebut. Harapannya bisa mengajari rasa percaya diri pada anak didiknya.

"Kegiatan pentas seni yang pada hari ini dilaksanakan melibatkan 131 siswa yang tergabung mulai dari jenjang toddler, kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Bukan pekerjaan yang mudah memang tapi kami sadar bahwa atas dukungan para orang tua murid kegiatan ini dapat kami laksanakan," kata Carol.

Carol menjelaskan, pihaknya berkomitmen menanamkan pendidikan karakter kepada anak didiknya. Hal itu dibuktikan dengan pemberian penghargaan kepada siswa yang dinilai berprestasi secara non akademik.

"Tahun ini, kami memberikan penghargaan kepada 12 siswa berprestasi dalam hal karakter. Sebanyak dua siswa yang tahun ini selalu hadir di sekolah tanpa izin, satu siswa yang menunjukkan karakter yang baik di lingkungan day care, serta penghargaan kepada 10 siswa toddler yang berjuang belajar datang ke sekolah walau usia mereka baru 2-3 tahun," katanya.

Bentuk penghargaan juga diberikan kepada siswa-siswi yang memiliki kedisiplinan, sopan santun, cerdas dan jujur. Agustinus Award sendiri telah berjalan 9 tahun berturut-turut.

"Selanjutnya pada anak-anak yang menyandang predikat kami ucapkan selamat dan bukan berarti yang lain tidak terbaik, tapi karena keterbatasaan waktu dan tempat," ujar Carol.

Dalam kesempatan tersebut, anak-anak dari Santo Agustinus juga menampilkan bakat dan kemampuan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti seperti bermain angklung, piano, vokal, model, taekwondo, menari dan sempoa.

Adapun puncak acara yaitu wisuda kelulusan puluhan siswa TK Santo Agustinus tahun 2018/2019 yang menandakan mereka bisa meneruskan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini

Kelas toddler
Pihak sekolah Santo Agustinus memberikan penghargaan kepada murid-murid kelas toddler. Jenjang ini diikuti anak-anak yang berusia 2-3 tahun. (Huyogo Simbolon)

Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung, Ati Rohati mengatakan, mengikutsertakan anak untuk pentas di usia dini merupakan proses pembelajaran penting agar anak mempunyai rasa percaya diri dan pengalaman tampil di depan umum.

Selain dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak, kegiatan pentas seni ini dapat melatih keberanian anak untuk tampil di depan umum.

"Jangankan anak usia 4-5 tahun, kami yang umur 50 tahun begitu ditatap ribuan mata memandang itu pasti saja gerogi. Tapi mereka dengan rasa bangga memberikan rasa bahagia pada kita sehingga kita bisa melihat output dari sekolah PG dan TK Santo Agustinus," kata Ati.

Pengawas TK dan SD Disdik Kota Bandung itu mengapresiasi para guru dan staf PG dan TK Santo Agustinus yang proses pembelajarannya tak terkungkung pada baca tulis hitung. Tapi juga sudah menanamkan pendidikan karakter yang kuat pada anak didik.

"Mudah-mudahan di tahun 2045 sebagai ulang tahun kemerdekaan ke-100, anak-anak yang kita didik menjadi anak yang insan kompetitif, cerdas di segala bidang," harapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya