Liputan6.com, Jayapura - Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbangan TNI AD (Penerbad) masih hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil atas nama Dita dilaporkan bahwa kontak terakhir helikopter MI pada pukul 11.49 WIT atau 5 menit dari tower bandara dengan ketinggian 7800 feet, 6 NM ke arah utara.
Baca Juga
Advertisement
Juru bicara SAR Jayapura, Yadi menyebutkan hingga kini tim SAR belum mengetahui posisi koordinat hilangnya helikopter yang membawa 12 personel TNI AD itu. Helikopter MI-17 diterbangkan oleh pilot Kapten CPN Aris dengan misi pendistribusian logistik yang muatannya seberat 2.046 Kg, serta 200 liter avtur.
Ke-12 orang yang berada di dalam helikopter itu adalah Kapten CPN Bamban sebagai flight engineering, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Serka Suriatna (T/I), Lettu CPN Ahwar sebagai pilot, Pratu Asharul sebagai mekanik, Praka Dwi Pur sebagai Mekanik, dan Serda Dita Ilham (Avionic).
Kemudian 5 orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yakni Serda Ikrar Setya Nainggolan, Danru; Pratu Yaniarius Loe (Taban SO), Pratus Risno (Tabakpan 1/GLM), Prada Sujono Kaimudin (Tabakpan 2), dan Prada Tegar Hadi Sentana (Tabakpan 4).
Yadi menyebutkan untuk mencari informasi detail terkait hilang kontaknya helikopter MI-17 ini, esok hari akan dikirimkan 10 orang tim SAR dari Jayapura ke Oksibil.
"Kami sudah memiliki 2 personel SAR di Oksibil dan nanti tinggal ikut bergabung di lokasi. Hingga kini koordinasi masih dilakukan bersama tim lainnya," jelasnya.
Â
Hoaks Terkait Penemuan Helikopter MI-17
Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbad dikabarkan hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, usai pergantian pos dalam misi pendorongan logistik (dorlog) ke pos udara pengamanan perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebutkan sejumlah pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara.“Usai dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil dalam rangka refuel.
Pada pukul 11.44 WIT Helly MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Helly MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT. Namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Helly tersebut.
"Saat di Bandara Oksibil cuaca baik dengan jarak pandang 6-7 km, namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat rute antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat," kata Aidi.
Sehubungan dengan beredarnya informasi bahwa pesawat Heli MI 17 Penerbad Noreg HA-5138 telah mendarat darurat, Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi menyebutkan bahwa informasi tersebut adalah tindak benar. "Sampai pukul 21.56 WIT helikopter masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan," ujar Dax.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement