Akhir Tragis Komplotan Pencuri Burung Mahal di Garut

Target operasi yang mereka lancarkan sengaja mengincar burung mahal dengan harga fantastis.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Agu 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 05:00 WIB
Kantor Mapolres Garut di jalan Sudirman, wilayah Karangpawitan, Garut, Jawa Barat
Kantor Mapolres Garut di jalan Sudirman, wilayah Karangpawitan, Garut, Jawa Barat (Liputan6.com

Liputan6.com, Garut - Setelah berkelana ke berbagai tempat menyatroni burung mahal milik warga, akhirnya KS alias Uswan (22), DAP (22), dan AAR (23), tiga spesialis pencuri burung mahal di Garut, Jawa Barat, akhirnya diringkus satuan Resmob, Polres Garut.

Bahkan KS, otak komplotan itu, akhirnya tumbang ditembus timah panas petugas, ketika berencana melarikan diri.

"Pelaku juga ada gelegat mengancam petugas saat penangkapan berlangsung," ujar Kasatreskrim AKP Maradona Armin Mappaseng, Rabu (21/8/2019).

Penangkapan ketiga tersangka merupakan tindak lanjut laporan warga, mengenai maraknya pencurian burung mahal, milik mereka. "Terbaru ada laporan warga sekitar tanggal 16 Agustus lalu," ujar dia.

Saat itu, Uswan Cs mencuri 7 burung murai batu milik Teguh (37) di Perumahan Suci, wilayah Kecamatan Garut Kota. "Biasanya mereka sudah mengintai burung-burung yang akan dicuri," kata dia.

Kemudian ketiganya mencongkel kunci pintu gembok korban, untuk sejurus kemudian memasuki halaman rumah milik korban. "Sebenarnya total burung 10 namun yang berhasil dicuri hanya tujuh ekor," kata dia.

Namun malang, dari tujuh ekor yang berhasil digondol, tiga ekor burung di antaranya mati, sementara satu ekor lainnya kabur. "Jadi yang dijual hanya tiga ekor ke saudara U sebagai penadah," kata dia.

Menurut Maradona, kelakuan ketiga tersangka cukup meresahkan warga, terlebih burung yang mereka curi memiliki nilai jual cukup tinggi. "Untuk korban terakhir total kerugian mencapai Rp 100 juta," ujarnya.

 

Modus Tersangka

Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng di kantornya
Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng di kantornya (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Modus yang dijalankan para tersangka terbilang lihai. Dalam setiap menjalankan aksinya, mereka melakukan pengintaian terlebih dahulu lokasi atau rumah target yang akan dituju.

"Baru setelah itu (biasanya malam) mereka melakukan aksinya," kata dia.

Kondisi itu berlaku pula bagi target yang berada di kawasan perumahan dengan penjagaan ketat petugas keamanan. "Mereka sengaja mengaku sebagai sopir taksi online untuk mengelabui petugas keamanan," kata dia.

Namun, sepandainya ide jahat mereka, akhirnya tersandung pula setelah polisi melakukan pengejaran dari pengembangan laporan terbaru, mengenai pencurian burung mahal tersebut.

"Setelah diperiksa, mereka ternyata sudah melakukan aksinya di lima titik," ujarnya.

Kini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiganya terpaksa diamankan di ruang tahanan Mapolres Garut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya