Liputan6.com, Kendari - Mahasiswa tewas di Kota Kendari usai demonstrasi DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara bertambah satu orang. Korban diketahui bernama Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa D3 program studi Pendidikan Vokasi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Dirinya tercatat mahasiswa semester 3, masuk mendaftar dan aktif kuliah sejak 2018.
Korban meninggal di RS Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 04.05 Wita subuh.
Muhammad Yusuf Kardawi mengalami luka parah pada bagian kepala. Dirinya mengalami pecah tengkorak kepala saat aksi demonstrasi. Tak hanya itu, dia juga terkena selongsong gas air mata yang ditembakan polisi di lokasi kejadian.
Advertisement
Baca Juga
Rekan mahasiswa menceritakan, Yusuf Kardawi roboh tak jauh dari lokasi La Randi berada. Korban terkena hantaman gas air mata di depan Sekolah Tinggi AMIK Catur Sakti Kendari.
Saat itu, sejumlah anggota polisi mengejar mahasiswa dengan tembakan dan gas air mata. Mahasiswa sebagian bertahan di lingkungan kantor Bulog Sulawesi Tenggara dan lari keluar menuju jalan raya.
Yusuf Kardawi, Mahasiswa tewas, sempat tak mengetahui saat polisi menembakan gas air mata. Saat itulah, selongsong gas air mata mengenai kepalanya.
Ketua BEM Universitas Halu Oleo, Maco mengatakan, korban saat itu langsung dievakuasi dari lokasi. Kemudian, dia dibawa ke RS Ismoyo Korem 143 Halu Oleo.
"Namun, karena pendarahan hebat langsung dibawa ke RS Bahteramas Kendari," ujar Maco.
Mahasiswa tewas karena demonstrasi di DPRD Sulawesi Tenggara, Yusuf Kardawi langsung dibawa pulang keluarganya ke kampung halaman sekitar pukul 06.00 Wita. Korban dievakuasi menggunakan mobil jenazah RS Bahteramas Kendari.
16 Kantung Darah
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Yusuf Kardawi menjalani operasi Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 19.30 Wita. Operasi penutupan luka selesai dilakukan hingga sekitar 21.20 Wita.
Saat operasi, dirinya menghabiskan 16 kantung darah. Belasan kantung darah golongan B, dikumpulkan secara solidaritas dari rekan-rekannya sesama mahasiswa dan warga.
Sementara itu Humas RS Bahteramas Sulawesi Tenggara, Masyita membenarkan korban meninggal dunia. Namun, belum bisa memberikan banyak komentar.
"Saat ini korban sudah dibawa pulang keluarganya, dari hasil operasi," ujarnya.
Korban diketahui berdomisili di Kelurahan Laimpi, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna. Korban diketahui merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement