Hadiah Tahun Baru 2020 Bertajuk Hujan Deras Seminggu di Yogyakarta

Tidak hanya di kota, hujan dengan intensitas sedang sampai lebat juga dirasakan empat kabupaten lainnya di DIY.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 03 Jan 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 12:00 WIB
Hujan Deras di Yogyakarta
Membuka 2020, BMKG DIY memprediksi Yogyakarta akan diguyur hujan deras selama seminggu. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hujan deras yang menjadi kado tahun baru 2020 di sejumlah wilayah Indonesia, ternyata juga dirasakan di Yogyakarta. Tidak hanya di kota, hujan dengan intensitas sedang sampai lebat juga dirasakan empat kabupaten lainnya di DIY.

Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi kondisi ini akan berlangsung selama tujuh hari, terhitung dari 1 sampai 7 Januari 2020. Dua fenomena alam yang terjadi bersamaan menjadi penyebabnya.

"Kondisi atmosfer saat ini hingga beberapa hari ke depan diindikasikan mengalami fenomena skala regional hingga lokal," ujar Reni Kraningtyas, Kepala Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Rabu (1/1/20).

Pertama, muson Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia dan terbentuknya pola konvergensi, sehingga terjadi perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah dan suhu permukaan laut di wilayah sekitar perairan Pulau Jawa yang cukup hangat.

Kedua, fenomena pertama diperkuat fenomena gelombang atmosfer, Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave, yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi ini menyebabkan udara hangat lembab serta labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah DIY.

Membuka 2020, BMKG DIY memprediksi Yogyakarta akan diguyur hujan deras selama seminggu. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Reni menyebutkan daerah-daerah yang diprediksi terdampak hujan deras di Yogyakarta, meliputi, Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap, Wates, Temon), Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan).

Kemudian, Kota Yogyakarta, Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden, Kretek), dan Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong).

BMKG DIY juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi genangan, banjir, maupun longsor bagi warga yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat.

"Terutama juga bagi warga yang ada di daerah rawan banjir dan longsor," ucap Reni.

Ia juga meminta masyarakat waspada terhadap kemungkinan hujan deras disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak menyalakan alat elektronik secara berlebihan jika terjadi hujan disertai kilat atau petir.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya