Guru Honorer di Mamuju Tengah Ditemukan Tewas Tak Wajar di Dalam Kamar

Arsal (14), menemukan sang ayah dalam keadaan tergantung di dalam kamar rumahnya di Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 11 Feb 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2020, 22:00 WIB
Tewas Tak Wajar
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukannya jasad Dahlan Anwar (45), seorang guru honorer yang tewas dalam keadaan tergantung. (Liputan6.com/ Abdul Rajab)

Liputan6.com, Mamuju Tengah - Dahlan Anwar (45) seorang guru honorer di SDN Inpres Benteng Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat (Sulbar) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Korban ditemukan tergantung di dalam kamar rumannya di Desa Topoyo Kecamatan Topoya, Senin 9 Februari 2020, sekitar pukul 17.30 Wita.

Kasatreskrim Polres Mateng Iptu Agung Setyo Negoro mengatakan, korban pertama kali ditemukan anaknya yang bernama Arsal (14). Saat itu Arsal mencari korban yang sedang sakit di dalam kamar atas perintah kakaknya Susilawati (18). Saat membuka kamar, korban sudah ditemukan dalam posisi menggantung.

Melihat itu, Arsal kaget lantas menurunkan korban yang tergantung dengan keadaan leher tersangkut, kaki dan lutut kandas di lantai. Korban gantung diri menggunakan tali peralatan pramuka anak sekolah pada ketinggian 2,5 meter.

"Panjang tali 1,5 meter yang dililitkan di slop semen rumah sebanyak dua kali lilitan," kata Agung kepada Liputan6.com, Selasa (11/02/20).

Agung menambahkan, setelah korban diturunkan dan dibaringkan di lantai, Arsal kemudian berteriak untuk meminta pertolongan. Sehingga keluar korban berdatangan dan mencari mobil untuk digunakan membawa korban ke Rumah Sakit Satelit Topoyo.

"Sesampainya di RS Satelit Topoyo dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas di sana, korban dinyatakan sudah meninggal dunia, sehingga pihak rumah sakit melakukan visum etrevertum mayat kepada korban," jelas Agung.

Berdasarkan hasil visum, ditemukan luka lecet pada dahi sebelah kiri korban dengan panjang 1,5 centimeter dan lebar 1 centimeter. Ditemukan pula luka jeratan pada leher korban selebar 0,7 centimeter dan panjang 6,3 centimeter.

"Ada juga luka memar pada lutut kanan panjang 5 centimeter dan lebar 3,5 centimeter, serta memar pada betis kanan 1 centimeter. Selain itu betis kanan korban terlihat kemerahan sepanjang 7 centimeter, dan di betis kiri 10 centimeter," ujar Agung.

Agung mengungkapkan, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh Piket Reskrim Polres Mamuju Tengah dan Jajaran Polsek Topoyo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun modus lain dalam kasus korban gantung diri ini. Dugaan sementara korban depresi karena penyakit yang dideritanya.

"Berdasarkan keterangan istri korban Hijria Kasmat (35), selama sakit korban kerap terlihat kebingungan dan sering melamun. Kadang pula tidak sadarkan diri dan sudah berbulan bulan berobat, namun tak kunjung sembuh," kata Agung menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya