Atraksi Penyelamatan Buaya Berkalung Ban Jadi Tontonan Warga

Bagi warga setempat, kapan lagi bisa melihat presenter National Geographic itu menyelamatkan hewan liar secara langsung.

oleh Heri Susanto diperbarui 13 Feb 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 04:00 WIB
Petugas BKSDA Sulteng dan Matt Wrigh membawa perangkap menuju titik pemasangan
Petugas BKSDA Sulteng dan Matt Wrigh membawa perangkap menuju titik pemasangan

Liputan6.com, Palu - Hingga Selasa, 11 Februari 2019 sore, upaya penyelamatan buaya berkalung ban yang dilakukan oleh BKSDA Sulteng dan Matt Wright serta Crish Wilson belum berbuah hasil. Saat mereka memulai kembali pencarian buaya tersebut, ribuan warga berbondong-bondong datang ke muara Sungai Palu untuk menyaksikan aksi presenter National Gegraphic tersebut. 

Kehadiran Matt dan Wilson memang punya daya tarik sendiri. Warga yang hadir pun jumlahnya lebih banyak dari biasanya.

"Sering nonton aksinya (Matt Wright) di youtube tangkap buaya, kapan lagi bisa lihat langsung. Semoga dia bisa membantu penyelamatan," kata Andre (28), salah seorang warga yang menyaksikan aksi Matt dari atas tanggul sungai, Selasa, 11 Februari 2020.

Satt pencarian buaya berkalung ban tersebut dimulai lagi, petugas BKSDA Sulteng bersama Matt Wright dan Crish Wilson memilih Kelurahan Tatura, Palu Selatan sebagai titik awal operasi. Sebab, pada Selasa pagi hingga siang buaya malang tersebut menampakkan diri di sekitar wilayah yang selama ini menjadi lokasi favoritnya. 

Di lokasi ini sebuah perangkap besar dengan seekor itik sebagai umpannya dipasang. Setelahnya, Matt dan Oktavianus Sene, petugas ahli penanganan buaya BKSDA NTT yang ditunjuk langsung KLHK, mengamati area sekitar delta dengan harpun ditangan masing-masing. Saat petang tiba Matt dan Okta meninggalkan perangkap, memilih menunggu target masuk jebakan. 

Memasang perangkap adalah strategi baru yang dipilih setelah berdiskusi bersama Matt Wright dan Crish Wilson pascagagalnya penggunaan pukat untuk mengurung si buaya beberapa waktu lalu. Kepala Satgas Operasi Penyelamatan Buaya Berkalung Ban, Haruna Hamma mengatakan, strategi akan terus dievaluasi bersama demi efektifitas operasi.

"Ini (perangkap) salah satu cara yang kami gunakan, mudah-mudahan efektif," uangkap Haruna di tepi Sungai Palu, Selasa (11/2/2020).

 

Berdasarkan pantuan Liputan6.com, hingga selasa malam, beberapa petugas BKSDA masih berjaga di lokasi, mengamati dan berharap buaya berkalung ban itu menampakkan diri.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya