Liputan6.com, Palu - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah menegaskan meski terbuka dengan bantuan pihak luar negeri untuk operasi penyelamatan buaya berkalung ban, tetapi komando operasi tetap berada di pihak BKSDA. Selain itu, tenaga asing harus mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Operasi penyelamatan buaya berkalung ban (B3) yang tengah digelar Kementerian KLHK melalui BKSDA Sulteng telah menarik perhatian para pegiat perlindungan hewan dari luar negeri untuk membantu penangkapan dan penyelamatan hewan malang tersebut dari jerat ban di lehernya.
Advertisement
Baca Juga
Di antara pegiat perlindungan satwa liar yang telah mengonfirmasi akan bergabung dalam operasi tersebut yakni Matt Wright, seorang penyelamat hewan liar ternama dari Australia yang juga mengisi program tayangan National Geographic.
Pantauan Liputan6.com pada Minggu pagi (9/2/2020), Matt telah mengunjungi langsung habitat buaya di sungai dan muara Sungai Palu bersama beberapa petugas BKSDA Sulteng.
Bahkan, saat berada di muara, Matt yang juga seorang pilot helikopter itu melihat penampakan buaya berkalung ban yang muncul sebentar. Matt sendiri pada Minggu siang kembali ke Jakarta untuk menyelesaikan persyaratan izinnya sebelum bergabung dalam tim penyelamat.
Mengenai tawaran bantuan pegiat konservasi satwa dari luar negeri itu, Kepala Satgas Penyelamatan Buaya Berkalung Ban BKSDA Sulteng, Haruna Hamma sebelumnya telah menegaskan, para WNA maupun organisasi luar negeri harus lebih dulu mendapat izin dari Kementerian LHK melalui Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) sebelum bergabung dalam operasi.
Simak video pilihan berikut ini:
Optimistis Bisa Tangkap
Izin itu juga terkait penilaian keahlian dan pengalaman mereka dalam hal penyelamatan satwa liar.
"Kalau mereka (bantuan WNA) telah melalui prosedur perizinan di KLHK dan jelas keahliannya kami siap menerima. Yang pasti semuanya di komandoi BKSDA Sulteng," Haruna menegaskan, Sabtu (8/2/2020).
Kehadirian Matt Wright sendiri diharapkan membantu upaya petugas ahli penanganan satwa liar dari KLHK yakni Oktavianus Sene dan Dadang Suryana untuk menangkap buaya berkalung ban yang lebih dulu memulai upaya penyelamatan buaya tersebut.
"Sejauh ini kami optimistis bisa menyelamatkan buaya itu. Tapi kalau ada bantuan ahli dari luar, kami berterima kasih karena bisa mempermudah dan mempercepat penyelamatan hewan malang yang dilindungi itu," jelas Haruna lagi.
Advertisement