Liputan6.com, Mamuju - Seorang anggota Bhayangkari Polres Mamuju meregang nyawa usai mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan Anjoro Pitu (Kelapa Tujuh). Anjoro Pitu merupakan sebuah daerah di wilayah perbukitan, tepatnya di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju yang terkenal dengan kondisi jalannya yang curam.
Mobil Fortuner yang dikemudikan anggota Bhayangkari bernama Aryati Supomo (42), istri dari Mantan Kasat Sabhara Polres Mamuju AKP Supomi dengan penumpang Bripda Putri Pratama Natsir itu terguling di tanjakan curam Anjoro Pitu pada Sabtu (22/02/2020) sekitar pukul 10.30 Wita.
Sebelum mengalami kecelakaan, mereka diketahui baru saja bertolak dari kediaman Mantan Kapolda Sulbar Irjen Pol Bahatuddin Djafar yang berada di puncak Anjoro Pitu.
Advertisement
Baca Juga
Bripda Putri diketahui adalah ajudan Ibu Asiyah istri dari Irjen Pol Baharuddin Djafar saat masih menjabat Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Sulbar. Mobil dengan nomor polisi DC 1135 AN yang dikendarai korban diduga melaju dengan kecepatan tinggi saat menurun. Apalagi tingkat kecuraman tanjakan itu mencapai 40 derajat.
"Saat menurun terdapat mobil parkir di badan jalan sebelah kiri sehingga pengemudi mobil Fortuner mengambil jalur ke kanan dan kehilangan kendali. Di lokasi sangat curam bisa sampai 40 derajat," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Mamuju AKP Kemas Aidil Fitri kepada Liputan6.com, Sabtu (22/02/2020).
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan, saat kehilangan kendali, mobil keluar dari badan jalan sebelah kiri dan menabrak parabola milik warga. Fortuner terus melaju tak terkendali dan kembali menabrak pohon kelapa, sebelum terguling dan berhenti setelah menabrak rumah warga.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
2 Penumpang Terlempar Keluar
"Usai menabrak pohon kelapa mobil terguling kembali ke badan jalan dan penumpang mobil (Bripda Puty) terlempar keluar mobil dan terpental di aspal jalan. Kemudian mobil terguling satu kali lagi dan pengemudi mobil Ibu Supomo juga terlempar keluar," ujar Kemas.
Kemas mengungkapkan, tidak ada masalah di mobil itu, termasuk rem, namun diduga saat mengerem mobil sudah tidak bisa dikendalikan. Akibat kecelakaan itu mobil rusak parah.
"Mobil dalam keadaan ringsek, karena sempat terguling, seluruh kaca pecah dan kedua roda depan patah," terang Kemas.
Kemas mengungkapkan kedua korban ditemukan warga sudah tidak sadarkan diri. Mereka langsung dilarikan RSUD Mamuju sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Mamuju sekitar pukul 12.00 Wita.
Selang beberapa jam, Bripda Putry sudah sadarkan diri. Namun, Aryati Supomo tidak dapat tertolong karena mengalami luka parah di bagian kepala. Ia meninggal dunia di rumah sakit.
"Ibu Supomo dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri dan mendapatkan bantuan pernapasan. Selaput Otak ibu Supoma mengalami cedera karena terbentur dan dinyatakan meninggal dunia pukul 14.00 Wita," Kemas menjelaskan.
Burhan (25) warga setempat mengakau ia bersama warga lainnya kaget mendengar kejadian itu, mereka berlarian keluar rumah mencari sumber suara yang terdengar keras. Setelah ditemukan ternyata suara keras itu berasal dari mobil Fortuner yang terguling.
"Saya hanya mendengar suara dentuman keras. Setelah itu baru keluar rumah dan menuju sumber suara, di dapat mobil Fortuner yang terguling di samping salah satu rumah warga. Saya lihat keduanya tergeletak tidak sadarkan diri," kata Burhan.
Advertisement