Hoaks 3 Warga Dharmasraya Terindikasi Virus Corona Usai Pengajian

Dinas Kesehatan Kabupatan Dharmasraya, Rahmadian, memastikan kabar tiga warga Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, terindikasi virus corona (Covid-19) usai pengajian adalah hoaks.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2020, 13:01 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 13:01 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Dharmasraya - Informasi adanya tiga warga Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, yang terindikasi virus corona (Covid-19) ternyata hoaks alias kabar bohong. Hal itu setidaknya diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupatan Dharmasraya, Rahmadian, Senin (16/3/2020).

"Saya pastikan tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang mengatasnamakan saya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya seperti dalam pesan tersebut," katanya.

Pesan berantai yang sudah menyebar di grup Whatsapp mengatakan, ada tiga warga Dharmasraya yang baru pulang dari Malaysia dan Singapura terindikasi virus corona (Covid-19).

Dalam kronologis, kata Rahmadian, pesan menyebutkan ketiga warga Dharmasraya yang terindikasi virus corona masuk dalam kelompok Jama'ah Jaulah (Buser) pergi ke Malaysia dan Singapura dalam rangka pertemuan jemaah sedunia.

Sepulang dari luar negeri dan turun di BIM masuk dalam pemeriksaan pihak kesehatan bandara dan di berikan kartu kuning. Anggota unit telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Rahmadian dan sudah melaporkan ke Bupati Dharmasraya.

"Kurang lebih informasinya demikian, sudah jelas itu berita bohong karena saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan sepertinya itu, kemudian banyak fakta lain yang dapat membantah informasi tersebut," tegasnya.

Pihaknya menyayangkan oknum yang sudah berupaya membuat situasi Dharmasraya gaduh dengan menyebarkan pesan hoaks virus corona tersebut.

Menurut dia memang tugas masyarakat secara bersama mengamati sekeliling apakah ada yang pulang dari luar negeri.

"Tapi jangan pula mentang-mentang ada tetangga pulang dari luar negeri lalu langsung diartikan suspect, bukan begitu. Itu hanya dipantau dan dipantau cukup di rumah masing-masing," katanya.

Sebagai antisipasi pihaknya mengimbau masyarakat memperkuat daya tahan tubuh, mencuci tangan, membersihkan rumah sendiri dengan antiseptik seperti cairan pel, banyak minum, dan makan buah.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya