Liputan6.com, Makassar - RSUP Wahidin Sudirohusodo tengah menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial lantaran memungut biaya sebesar Rp500 ribu kepada warga yang hendak memeriksakan kesehatannya terkait Virus Corona Covid-19.
Kasubag Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo, Rizki Dewi pun tidak membantah ihwal kabar tersebut. Dia mengatakan bahwa biaya pengecekan kesehatan terkati Covid-19 berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.
"Yang benar biayanya sekitar 400-500an," kata Dewi saat dikonfirmasi Liputan6.com via aplikasi pesan singkat, Selasa (24/3/2020).
Advertisement
Alasan biaya pengecekan kesehatan yang terbilang cukup mahal itu lantaran biayanya tidak ditanggung oleh pemerintah dan BPJS. Padahal dalam pengecekan kesehatan itu tim medis harus menggunakan serangkaian alat pelindung diri dan laboratorium.
"Memang pemerintah tidak tanggung kalau check-up, begitupun dengan BPJS. Silahkan dibaca dasar hukum untuk pembiayaan penyakit infeksi emerging PMK Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu," jelasnya.
Baca Juga
Dewi merinci biaya semahal itu digunakan untuk memastikan pasien tersebut mengalami gejala Virus Corona Covid-19 atau tidak.
"Biaya itu rinciannya adalah, Laboraturium Rp100 ribu, Radiologi Rp125 ribu, Konsul Dokter Rp135 ribu dan biaya admin Rp25 ribu, biaya ini hanya untuk mereka yang datang check-up pagi hari," Dewi menyebutkan.
Dewi mengakui bahwa sejak pandemi Covid-19 masuk ke Provinsi Sulawesi Selatan, jumlah warga yang datang memeriksakan kesehatannya pun ikut membludak. RSUP Wahidin Sudirohusodo pun kemudian menambah jam lembur petugasnya untuk pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19 itu.
"Antisipasi pasien membludak kita buka shift sore, nah yang sore itu biayanya Rp500 ribu karena petugas menyisihkan waktu tambahan," ucap Dewi.
Dia juga menyebutkan bahwa biaya tersebut terbilang murah jika dibandingkan dengan rumah sakit lain lantaran tidak semua rumah sakit berani mengambil risiko untuk menerima pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19.
"RS lain mungkin lebih mahal. Dan yang pasti semua RS bisa melakukan pemeriksaan tersebut hanya tidak mau mengambil risiko," dia memungkasi.