Hampir 75 Tahun RI Merdeka, di Blora Masih Ada Saja Jalan yang Belum Teraspal

Akses jalan penghubung Desa Sembongin menuju Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, telah lama dibiarkan tak teraspal dan nyaris tanpa solusi.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 03 Apr 2020, 06:31 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 06:31 WIB
Jalan Tak Teraspal Sejak Zaman Penjajahan
Warga menuntut perbaikan akses jalan penghubung Desa Sembongin menuju Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang telah lama dibiarkan tak teraspal dan nyaris tanpa solusi. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Akses jalan penghubung Desa Sembongin menuju Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, telah lama dibiarkan tak teraspal dan nyaris tanpa solusi. Padahal, banyak wakil rakyat di Blora yang berasal dari daerah itu.

Usut punya usut, bahkan jalan itu tidak pernah tersentuh aspal sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Masyarakat setempat menganggap DPRD maupun Pemkab hanya cuek dan seolah tutup mata.

"Baik pemkab maupun anggota DPRD sama saja. Yang ada janji-janji manis saja. Dianggap kita warga Mahbang dan warga Wijang tidak ada orang. Padahal kita juga bayar pajak," kata Budi Kustanto, seorang warga saat ditemui Liputan6.com, Kamis sore (2/4/2020).

Protes keras pun ditunjukkan warga setempat dengan menanam pohon pisang dan membentangkan karung dan spanduk bertuliskan, "Mana Pemerintah? Wakil Rakyat? 70 tahun tidak tersentuh aspal".

Budi mengatakan, wajar apabila banyak warga yang marah dan mengeluh, karena setiap kali turun hujan, banyak warga yang terpeleset saat berkendara. Selain itu, kata dia, roda perekonomian juga tersendat.

"Infrastruktur adalah salah satu cara meningkatkan perekonomian, maka kami minta jalan ini untuk dibangun dan jangan dibiarkan. Apa nggak kasihan sama kita-kita," ucap Budi menunjukkan kejengkelannya.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Sembongin, Muntaha mengatakan, jalan tersebut masuk akses jalan kabupaten, sehingga bukan kewajiban desa untuk memperbaikinya.

Muntaha bilang, pihaknya sering mengusulkan ke musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) kecamatan Banjarejo maupun Musrenbang Kabupaten Blora. Namun apa mau dikata, pemerintah tidak pernah terketuk hatinya untuk mau memberi solusi.

"Terus terang saya sendiri sampai bosan, seringkali tak usulkan tapi tidak diperhatikan," katanya.

Sementara itu, wakil rakyat dari Dapil V yaitu Wakil DPRD Blora Siswanto dan Anggota DPRD Blora Supriedi mengaku, baru akan mengecek kondisi jalan yang rusak berat itu.

"Besok (hari ini) saya langsung ke lokasi, ini saya lagi rapat," kata Siswanto.

Siswanto enggan berkomentar saat disinggung harapan warga agar para anggota DPRD dipotong gajinya demi memperbaiki jalan tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Blora, Samgautama mengatakan, proyeksi 2020 tidak ada kegiatan pembangunan di jalan itu.

"Kita tidak ada anggaran saat ini, di tahun 2021 nanti akan kita anggarkan. Tahun ini banyak anggaran yang terpotong untuk penanggan virus Corona, kami minta masyarakat untuk bersabar," kata Samgautama.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya