Mamasa Berstatus Zona Merah Hanya Sehari, Kok Bisa?

Pada 12 Mei kemarin, gugus tugas penanganan Covid-19 Sulawesi Barat mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Mamasa. Namun, sehari berselang Mamasa dinyatakan keluar dari zona merah, tidak ada kasus positf di sana.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 14 Mei 2020, 11:09 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 08:14 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Mamasa - Pada 12 Mei 2020, gugus tugas penanganan Covid-19 Sulawesi Barat mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Mamasa. Namun, sehari berselang Mamasa dinyatakan keluar dari zona merah, tidak ada kasus positif di Bumi Kondosapata (Mamasa).

Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Barat Safaruddin Sanusi menjelaskan, keluarnya Mamasa dari zona merah, karena pasien yang sebelumnya dinyatakan sebagai kasus pertama Mamasa, datanya sudah dipindahkan ke daerah asal tanda pengenal pasien.

"Kami sampaikan bahwa status pasien 63 laki-laki berinisial SYD (33) asal kabupaten Mamasa yang kami umumkan kemarin sebagai kasus terkonfirmasi Sulbar dipindahkan status pelaporan ke Sulsel dengan alasan domisili dan KTP yang bersangkutan," kata Safaruddin saat video conference, Rabu (13/05/2020).

Safaruddin mengungkapkan, pasien positif Covid-19 yang saat ini menjalani perawatan di RS Sumantri Pare-pare itu memang berdomisili dan memiliki KTP berasal dari Kota Pare-pare. Ia diketahui berada di Mamasa dalam dua minggu terakhir untuk menjalani tugas negara.

"Jadi kasus terkonfirmasi Sulbar mengalami perubahan dari 68 kasus menjadi 67 kasus dan terjadi perubahan nomor pasien dari nomor 64-68 menjadi nomor pasien 63-67," jelas Safaruddin.

Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat Dinas Kesehatan Mamasa Amos Pampabone mengatakan, SYD merupakan abdi negara yang bertugas di Mamasa, tetapi kebanyakan menetap di Pare-pare. Sebelum dirujuk ke RS Sumantri, ia menjalani karantina mandiri di tempat tugasnya setelah dinyatakan positif sesuai hasil rapid test.

"Pada Minggu 3 Mei lalu TRC Mamasa melakukan pengambilan sampel swab kepada SYD hari pertama, disusul pengambilan sampel kedua di hari berikutnya, Senin 4 Mei 2020. Rabu 6 Mei 2020, SYD dirujuk ke RS Sumantri bersamaan sampel swab dikirim ke Makassar dan keluar positif," kata Amos.

SYD diketahui memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Pare-pare yang tak lain adalah istrinya sendiri. Sebelum ke Mamasa, ia juga diketahui pernah mejalani perawatan penyakit tipoid pada 28 April yang lalu.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya