Liputan6.com, Pangandaran - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran menyebut, setidaknya dua orang dikabarkan meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang melanda kawasan itu, Selasa (27/10/2020). Selain itu, sebanyak 111 KK yang terdiri dari 311 jiwa juga terdampak bencana yang dipicu intensitas hujan tinggi dan struktur tanah yang labil tersebut.
Menurut pendataan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, sedikitnya 111 rumah yang berada di enam desa dan empat kecamatan terendam banjir.
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, rincian desa yang terdampak banjir dan longsor meliputi Desa Pasirgeulis dan Desa Karangmulya di Kecamatan Padaherang, Desa Jadikarya di Kecamatan Langkaplancar, Desa Cikalong di Kecamatan Sidamulih, dan Desa Bojong di Kecamatan Parigi.
Advertisement
Pihak BPBD Kabupaten Pangandaran dan instansi terkait hingga saat ini masih melakukan koordinasi dan assesment ke lokasi kejadian serta distribusi logistik.
Selain itu, tim gabungan yang dihimpun BPBD Kabupaten Pangandaran bersama masyarakat melakukan evakuasi korban yang tertimbun tertimbun longsoran.
Sementara itu, menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Provinsi Jawa Barat masih berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Rabu (28/10/2020).
Selain wilayah Jawa Barat, provinsi lain yang juga memiliki potensi prakiraan cuaca serupa adalah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua Barat dan Papua.
Melihat dari hasil prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.