Sebelum Ditangkap KPK, Edhy Prabowo Soroti Pariwisata Bali

Sebelum resmi ditetapkan tersangka olek Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Menteri Edhi Prabowo semopat menyorotipariwisata Bali yang mengesampingkan sektor ekonomi kelautan dan kelautan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 06 Jan 2021, 10:49 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 21:00 WIB
Edhy Prabowo Saat di Bali
Edhy Prabowo Saat di Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sebelum ditetapkan sebagai tersangka atas kasus suap perizinan pengelolaan perikanan atau komoditas lainnya tahun 2020oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia sempat menyoroti Pariwisata Bali yang pinggirkan sektor ekonomi kelautan dan kelautan.

Edhi menjelaskan, ketersediaan ikan segar di Bali yang masih minim jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Minimnya ikan segar itu dipengaruhi oleh industri kelautan dan perikanan yang semakin terbenam seiring berkembang pesatnya industri pariwisata di Bali.

"Hingar bingar ekonomi pariwisata lambat laun membuat kita semua mulai meninggalkan ekonomi perikanan dan Kelautan, mudah mudahan ini menjadi cerminan dan kira introspeksi," kata Edhy Prabowo saat memberikan sosialisasi program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Pantai Pandawa, Jumat (30/10/2010).

"Memang sekarang kita menghadapi ujian Covid-19, tapi cepat atau lambat, saya yakin akan pasar bangkit kembali. Pasar yang saya maksud adalah pasar ikan, selama ini Bali kekurangan banyak ikan segar, rata-rata dibawa dari Indonesia Timur. Padahal di Bali itu bisa di kembangbiakkan," ucapnya.

Edhy Prabowo menyoroti minimnya ketersediaan ikan dan jenis-jenis binatang laut lainnya berbanding terbalik dengan ketersediaan laboratorium atau unit pengolahan ikan hingga udang di Bali. Alhasil, hasil dari laboratorium itu terpaksa harus dikirimkan ke luar Bali untuk dikembangbiakkan.

 

Edhy Prabowo Minta Koster Siapkan Lahan Budidaya Ikan

"Di Bali ada laboratorium unit pengolahan untuk udang dan jenis-jenis ikan lainnya di daerah Karangasem itu dibangun sekitar tahun 2016 dengan produksi hampir 3 juta udang dalam sebulan. Tapi itu semua tidak dimanfaatkan di Bali karena tambak udang di Bali sudah sangar sedikit. Jadinya dikirim ke Pulau Jawa atau ke daerah NTT. Padahal tempatnya ada di sini," ujarnya.

Kala itu, Edhi Prabowo  juga mendorong Gubernur Bali Wayan Koster agar tempat budidaya ikan dan udang di Bali diperluas dengan cara penyediaan lahan. Dengan disediakan lahan itu, Edhy yakin roda ekonomi Bali dalam beberapa tahun ke depan tak melulu akan bergantung dari sektor pariwisata.

"Dan saya lihat potensi Bali untuk sektor ini sangat luar biasa. Kalau sumber daya alamnya, sumber daya manusianya, saya tidak ragu, hampir sama dengan wilayah-wilayah lainnya. Tapi ada satu hal yang Bali miliki dan daerah lain tidak miliki yakni pasarnya, seluruh dunia mampir di Bali," tutur Edhi Prabowo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya