Liputan6.com, Grobogan - Kencan pasangan sesama jenis di desa terpencil di Kabupaten Grobogan berujung maut. Ibnu (19) dibunuh oleh pria yang dilayaninya usai meminta uang bayaran.
Kapolres Grobogan AKBP Juri Lionard Siahaan menjelaskan, ribut kencan sesama jenis berujung maut pasangan LGBT dipicu masalah uang pembayaran senilai Rp100 ribu. Korban tewas setelah ditusuk dan luka sayat di leher.
Advertisement
Baca Juga
Terduga pelaku pembunuhan, Joko warga Desa Terkesi, Kabupaten Grobogan, yang memesan korban lewat media sosial tidak mau memberikan uang pembayaran yang telah disepakati dalam transaksi lewat media sosial.
“Ini kasus kencan sesama jenis. Korban tewas setelah ditusuk dengan pisau oleh pelaku,” kata Kapolres yang memimpin pengungkapan kasus hingga, Sabtu (23/1) dini hari tadi.
Pelaku Joko yang mengaku tidak puas dengan pelayanan korban, marah dan mengambil pisau kemudian menusuk korban saat korban menagih uang pembayaran.
“Usai membunuh, pelaku menggunakan motor korban pergi ke rumah temannya dan mengaku akan menginap semalam. Saat kita mintai keterangan, pelaku mengakui perbuatannya,” tambah Kapolres.
Gegerkan Warga
Pembunuhan dilakukan di dalam rumah pelaku. Usai korban tewas, pelaku kemudian membungkus mayat korban dan membuangnya ke halaman rumah yang berjarak sekitar 16 meter dari rumah pelaku.
“Mayat korban dibungkus kasur lipat dan dibuang di halaman. Saat ini pelaku sudah ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tambahnya.
Usai ditangkap, pelaku kemudian ditahan di Polsek Klambu. Sabtu dinihari Kepolisian mengolah tempat kejadian. Kasus pembunuhan yang terjadi di desa terpencil di kawasan bukit kendeng utara itu mengagetkan warga.
Hingga pagi hari tadi warga yang penasaran masih berkerumun di lokasi kejadian. Kasat Reskrim AKP Aji Darmawan menambahkan, sejumlah barang bukti yang di temukan dilokasi yakni pakaian korban dan pelaku, motor korban.
“Pisau yang digunakan ditemukan dalam kondisi bengkok,” tambah Kasat Reskrim.
Advertisement