Liputan6.com, Pekanbaru - Misteri jasad terbakar yang merupakan pegawai salah satu pengadilan negeri di Pekanbaru, RH, masih menjadi tanda tanya. Hingga kini Polda Riau belum memastikan apakah korban meninggal karena pembunuhan atau bunuh diri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Teddy Restiawan menyebut dokter autopsi Rumah Sakit Bhayangkara masih berkoordinasi dengan personel laboratorium forensik. Hasilnya dalam beberapa hari ke depan akan keluar.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau hasil autopsi sudah keluar dan dokter tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, tapi dianalisa lagi," kata Teddy di Pekanbaru, Jumat siang, 29 Januari 2021.
Teddy menyebut petugas sudah meminta keterangan pihak keluarga. Hanya saja tidak terlalu mendalam karena keluarga korban masih berduka.
Petugas juga sudah mendapat informasi antara korban dan istrinya ada permasalahan. Saat kejadian, sang istri berada di Jakarta dan sudah kembali ketika mendapat informasi bahwa korban meninggal.
"Ada permasalahan pribadi yang tidak bisa disampaikan," ucap Teddy.
Kepada Liputan6.com, istri RH, A, menyanggah bahwa dirinya dan RH memiliki masalah. "Bahwa tidak benar antara saya dan suami saya tersebut ada permasalahan," A menegaskan.
Simak video pilihan berikut ini:
Paru-Paru Penuh Asap
Terkait hasil autopsi sendiri, selain tidak ditemukan tanda kekerasan, dokter autopsi menemukan di paru-paru korban banyak asap. Itu berasal dari api yang membakar tubuh dan pakaian korban saat masih hidup.
"Posisinya jika meninggal duluan, di paru-paru tidak akan ada asap," kata Teddy.
Sebelumnya, jasad korban ditemukan terbakar di sebuah rumah kosong di Jalan Parit Indah, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru. Rumah itu ada pelang "Rumah Negara Mahkamah Agung/Pengadilan Tinggi Agama".
Pengakuan warga sekitar, adanya jasad terbakar diketahui setelah ada kepulan asap dari rumah tadi. Saat didatangi, warga melihat api masih menyala di tubuh korban yang sudah tak bernyawa.
Polisi yang datang beberapa menit kemudian menyiram api bersama warga. Selanjutnya, melakukan olah tempat kejadian perkara dan setelah itu membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Â
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Advertisement