Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Jawa Barat, menyebut potensi peningkatan angin kencang terjadi di wilayah Bandung selama satu pekan ke depan.
Prakirawan BMKG Stasiun Bandung Yuni Yulianti mengatakan, puncak musim hujan di Bandung terjadi hingga awal Maret 2021. Dalam kondisi puncak musim hujan saat ini, potensi angin kencang diprediksi kemungkinan terjadi.
"Kecepatan angin di Kota Bandung pada kisaran 7 hingga 24 km per jam, relatif lebih kencang," kata Yuni dalam keterangannya, Jumat (5/2/2021).
Advertisement
Yuni menjelaskan, berdasarkan faktor regional dari kondisi kelembapan yang cenderung basah (lebih dari 60 persen) pada ketinggian kurang lebih 3 km di atas permukaan laut berpotensi untuk pembentukan awan hujan.
Namun saat ini ada perubahan kondisi cuaca berupa daerah tekanan udara rendah di sebelah utara Australia barat sehingga kondisi angin dalam beberapa hari ke depan di sekitar wilayah Jawa Barat masih relatif kencang berkisar antara 27-45 km per jam.
Baca Juga
"Karena pengaruh regional, adanya beberapa pusat tekanan udara rendah di barat dan timur Australia sehingga mempengaruhi kecepatan angin di Bandung dan umumnya di Jawa Barat," ujarnya.
Yuni mengatakan, pengaruh regional ini akan berlangsung selama satu pekan ke depan. Namun saat ini pengaruhnya dipastikan menurun karena tekanan udara rendah di wilayah Australia sudah mulai menurun.
Selain itu, Yuni menjelaskan kecepatan angin di Jawa Barat relatif kencang pada kisaran 27-35 km per jam. Adapun normal kecepatan angin di Bandung 5-18 km per jam.
Sementara itu, pemantauan suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung, suhu Januari hingga 4 Februari 2021 tercatat paling rendah di 20,2 derajat Celcius yaitu pada 24 dan 30 Januari 2021. Dari pantauan alat Anemometer, kecepatan angin di Sukajadi Bandung pada hari ini tercatat maksimum sebesar 40,7 km/jam.
"Dari kondisi kelembaban yang cenderung basah dan angin yang relatif kencang menyebabkan kondisi suhu udara di wilayah Bandung raya terasa dingin," kata Yuni.
Yuni menjelaskan, dampak lain dari kondisi angin kencang menyebabkan prakiraan tinggi gelombang laut di perairan selatan Jawa Barat hingga 7 Februari 2021 mendatang. Tinggi gelombang berkisar antara 2,5-4,0 meter.
"Diimbau kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu, sambil memantau informasi yang dikeluarkan oleh BMKG mengenai perkembangan prakiraan tinggi gelombang laut. Bagi masyarakat yang berwisata di sekitar pesisir selatan Jawa Barat, tetap selalu memperhatikan anggota keluarganya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata dia.
Â
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.