Liputan6.com, Gunungkidul - Warga Kalurahan Ngloro Kapanewonan Saptosari Gunungkidul diliputi keresahan. Pasalnya dalam seminggu terakhir, belasan ekor ular piton dengan ukuran yang cukup besar banyak dijumpai di kawasan Kelurahan tersebut.
Tak hanya di pekarangan milik warga setempat, namun ular-ular tersebut juga sudah memasuki pemukiman warga. Bahkan ular-ular tersebut telah menyerang warga dan diantaranya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Yogo Utomo (78), salah satu warga Padukuhan Ngloro RT 04 Rw 01 kalurahan Ngloro Kapanewon Saptosari menjadi salah satu korban keganasan ular piton. Akibatnya, bapak satu ini terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Advertisement
"Bahkan kemarin itu sudah kontrol (cek up) yang ketiga kalinya," ujar Yogo ketika ditemui di rumahnya, Sabtu (3/4/2021).
Yogo menceritakan saat dirinya hendak mencari rumput diladang yang lumayan jauh dari rumahnya. Tiba tiba ada sesuatu yang menggigit kaki kirinya. Setelah melihat ke bawah ternyata ada ular jenis piton sebesar paha orang dewasa bersembunyi di semak dekat dengan kakinya.
Saat dirinya masih dalam gigitan ular tersebut, ia mencoba melepaskan gigitan ular tersebut dengan arit, namun tak dapat dilepaskan. Dengan sedikit takut jika ular tersebut melilit dirinya, Yogo pun memegang kepala ular tersebut dan menarik sehingga terlepas.
"Lha saya didorong pakai arit itu tapi tak lepas. Terus berusaha melepaskan gigitannya dengan tak pegang kepalanya dan tak tarik," paparnya.
Selang beberapa saat kemudian gigitan ular tersebut terlepas. Usai melepaskan gigitan ular tersebut ternyata Yogo mendapati luka sayatan di dua titik betisnya yaitu depan dan belakang. Yoga pun berusaha menjauh dari ular tersebut dengan berjalan berjingkat.
Setelah dirasa aman Yogo melihat ular tersebut hanya diam. Sesaat kemudian piton yang telah menggigitnya itu perlahan-lahan berjalan merayap langsung naik ke atas batuan dan terlihat panjangnya sekitar 3,5 meter.
Melihat banyak darah yang keluar dari betis kakinya, ia pun membalutnya dengan kaos yang dikenakannya dan Yogo pun berjalan pulang sejauh 2 kilometer. "Saya langsung dibawa anak saya ke rumah sakit untuk diperiksa, bekas gigitannya itu mirip dengan lobang gergaji itu loh," tambahnya.
Salah satu warga Sugito (60) Bersama dengan menantunya berhasil menangkap seekor ular dengan Panjang 2,5 meter. Pada saat ditangkap, ular tersebut sedang melilit ayam di belakang kandang kambing milih salah satu warga di Padukuhan Ngloro.
"Masih melingkar mas, dan ditengah tengah ada seekor ayam yang sudah mati," jelas Gito.
Salah satu tokoh Pemuda di Kalurahan Ngloro, Menthur Ranto mengakui belasan ular piton yang rata-rata berukuran besar bermunculan di wilayahnya. Kondisi ini membuat warga resah. Meski tidak begitu berbahaya namun warga resah akan mengganggu ternak mereka.
"Dalam sebulan terakhir, pihaknya mencatat setidaknya sudah ada 15 ular yang ditemukan warga dengan ukuran yang bervariasi," ungkapnya.
Ular-ular tersebut tidak hanya berada di pekarangan milik warga setempat, namun juga telah memasuki pemukiman karena udah ada yang bersembunyi di dalam kamar. Sehingga hal itu mebuat resah karena dikhawatirkan ular-ular berjenis phyton itu dapat membahayakan keselamatan warga.
"Warga beramai-ramai berusaha menangkap ular-ular itu,"tuturnya.
Untuk ular yang berhasil ditangkap lalu diamankan oleh warga, Namun ada pula beberapa ular yang terpaksa dibunuh karena dikhawatirkan membahayakan warga dan ternak mereka. Apalagi sudah ada ular yang menggigit warga hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Teror ular piton juga melanda Kapanewonan Karangmojo. Rabu (31/3/2021) sore lalu, seekor ular sepanjang sekitar 2,5 meter ditemukan di dekat pemukiman warga di Padukuhan Bulu, Kalurahan Karangmojo, Kapanewon Karangmojo.
Ular itu pertama kali ditemukan oleh Eri Wibowo warga setempat, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu Eri berniat mencari rumput untuk makan ternak, ditegalan yang letaknya tak jauh dengan rumah tinggalnya.
"Saya buat kaget lantaran tak jauh dari tempat ia merumput terdapat ular piton dalam kondisi melingkar," ungkapnya.
Don Haryo salah satu pecinta binatang reptil asal Yogyakarta berpendapat, sering munculnya ular disebabkan karena habitatnya terdesak oleh manusia. Di samping itu juga karena hewan yang biasa menjadi mangsa ular menipis karena pergi menjauh dari habitat.
"Karena makanan sulit ya mereka masuk ke pemukiman," ujarnya.