Gunung Ili Lewotolok Semburkan Abu Putih 1.500 Km, Waspada Longsoran Material Lapuk

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi, Jumat (16/4/2021)

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2021, 13:04 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2021, 13:04 WIB
Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lembata, NTT. (Foto: Istimewa)
Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lembata, NTT. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Kupang - Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi, Jumat (16/4/2021) pukul 12.16 Wita. Dari pos pantau diketahui, kawahnya mengeluarkan asap putih dengan tinggi kolom mencapai 1.500 meter.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan, ketinggian material pada erupsi siang ini lebih tinggi dari erupsi yang terjadi pada kemarin, Kamis (15/4/2021), yakni setinggi 1.000 meter.

"Betul, lebih tinggi erupsinya dari erupsi yang kemarin. Kali ini ketinggian mencapai 1.500 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.923 meter di atas permukaan laut," katanya.

Ia menjelaskan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29 mm dan durasi kurang lebih 30 detik.

Stanis menambahkan berdasarkan pengamatan 24 jam yang dilakukan oleh petugas pos pengamatan Gunung Ili Lewotolok erupsi itu terjadi karena sistem kawah tertutup, sehingga terjadi letusan eksplosif.

Dengan masih adanya aktivitas di gunung tersebut, ia menyarankan warga sekitar lereng Gunung Ili Lewotolok serta pengunjung, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak kawah gunung api tersebut.

"Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok," ujarnya.

Ia mengatakan mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Hingga saat ini abu vulkanik jatuh di beberapa sektor di sekeliling gunung. Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan.

Pos pemantau, katanya, selama ini tetap siaga dan memantau untuk memastikan bahwa tak ada semburan abu yang lebih besar dan tinggi yang dapat membahayakan warga di sekitar gunung itu.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

THUMBNAIL GUNUNG ILI LEWOTOLOK
THUMBNAIL GUNUNG ILI LEWOTOLOK
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya