Kawanan Ubur-Ubur Menyerang Pantai Gunungkidul, Puluhan Wisatawan Jadi Korban

Ubur-ubur menyerang sejumlah pantai di Gunungkidul, puluhan wisatawan bertumbangan.

oleh Hendro diperbarui 31 Mei 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 18:00 WIB
Wisatawan tersengat Ubur ubur
Sejak sabtu hingga minggu, Ribuan wisatawan memadati kawasan pantai selatan Gunungkidul. Namun pada minggu siang setelah air laut surut sekitar pukul 14:00 Wib, banyak wisatan yang melaporkan ada korban terserang ubur ubur.

 

Liputan6.com, Gunungkidul Ubur-ubur menyerang sejumlah pantai di Gunungkidul. Tercatat hingga Minggu sore (30/5/2021), ada 73 orang yang tersengat ubur-ubur di pantai Gunungkidul, bahkan 2 di antaranya harus mendapat perawatan medis.  

Sekretaris Sar Satlinmas Korwil II Baron, Surisdiyanto mengatakan, serangan ubur-ubur itu muncul saat air laut di pantai seputaran Gunungkidul surut, sekitar pukul 14.00 WIB Sabtu (29/5). Saat itu juga ada laporan di Pantai Krakal ada wisatawan tersengat ubur-ubur.

Mendengar ada laporan serangan ubur-ubur, dirinya meneruskan laporan tersebut ke Wilayah Korwil II Baron sebagai langkah antisipasi. Namun tak selang beberapa lama, banyak wisatawan yang mendatangi pos SAR dengan laporan yang sama.

"Yang sesak napas kami sediakan tabung oksigen, kalau lebih parah kami antar ke petugas kesehatan," katanya.

Suris merinci di pantai Pok Tunggal ada 1 korban, Pantai Pulang Sawal ada 11 korban, Pantai Semanding ada 1 korban, Pantai Nganding ada 4 korban, Pantai Krakal 46 korban, pantai Drini ada 1 korban, dan Pantai Sepanjang ada 9 korban.

Suris menjelaskan ubur-ubur yang menyengat wisatawan itu tergolong ke dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya yang berbentuk payung, bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh, bahkan bagi beberapa orang bisa menyebabkan sesak napas.

Selain itu, dia menyebut ubur-ubur tampak menarik bagi wisatawan khususnya anak-anak. Sebab, tubuh transparan dan rumbai warna biru membuat ubur-ubur tampak menarik.

"Karena itu kami mengimbau agar wisatawan tidak menyentuh ubur-ubur karena masih banyak di lautan. Wisatawan juga diminta mematuhi dan mengikuti arahan petugas di lapangan," pesan Suris.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya