Liputan6.com, Yogyakarta - Kali pertama masuk ke ruangan Resto Griyo Tabon, langsung disambut dengan keramahan dan kekeluargaan. Benar-benar sesuai dengan namanya Griyo Tabon yang artinya rumah tabon, tempat orang tua atau kakek nenek tempat kita berasal.
Tempat duduk dengan sentuhan klasik Jawa, indoor dan outdoor, mendukung suasana berkumpulnya kembali keluarga. Anak-anak dan cucu-cucu menikmati keindahan suksesnya perjuangan hidup.
Advertisement
Makanan tersedia dalam bentuk prasmanan, dengan menu masakan tradisional. Mulai dari sayur lombok, opor ayam, ayam goreng, beraneka sambal, sayur asem, semua disediakan. Minuman juga lengkap, mulai teh poci, wedang jahe, dan lain-lain.
Advertisement
Griyo Tabon didirikan Jamari pada Desember 2024, dan dikelola Yeni. Griyo Tabon berhasil menjadi resto tradisional yang memikat dengan kehangatan kekeluargaan yang kental.
Berlokasi di Dusun Temu, Kalurahan Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, sangat dekat dengan pusat kota. Berada di tengah perkampungan, namun tetap memberikan fasilitas terbaik untuk pengunjung, mulai dari parkiran yang sangat luas, juga tempat ibadah dan keperluan pribadi.
Menurut Jarwanto, pebisnis dari dusun Ngaliyan, desa Pulutan, salah satu pengunjung Resto Griyo Tabon, tiap kali mengadakan pertemuan dengan relasi, selalu di sini.
Tempatnya santai, nyaman, dan tenang untuk membicarakan strategi pemasaran dan menjalin kerjasama usaha.
Sambil wedangan dan pacitan, dengan makanan yang tersedia juga lengkap, harga yang sangat terjangkau, Jarwanto merasa cocok Griyo Tabon ini menjadi rumah kedua untuk berbagai kepentingan usahanya.
Akun ig dan tiktok ada di @griyotabon. Menerima reservasi untuk pertemuan jumlah besar, mulai dari buka bersama atau kumpul keluarga, dengan menu tradisional.
Dalam beberapa tahun terakhir, Gunungkidul memang berkembang pesat. Destinasi-destinasi wisata baru terutama di daerah pantai bermunculan. Sektor-sektor pendukung pun tumbuh, seperti kuliner. Tren ini diharapkan bisa mendongkrak geliat perekonomian setempat.
Penulis: Arief Muhammad