Sungai Huan He Renggut 2 Juta Jiwa dalam Banjir Terbesar di China Tahun 1887

Hampir 2 juta warga dilaporkan hilang kala itu. Sekitar 1,3 juta korban dinyatakan meninggal, sementara yang lainnya masih belum diketahui nasibnya.

oleh Erik diperbarui 08 Jul 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2021, 21:00 WIB
28-9-1887: Malapetaka Besar Ubah Perkampungan China Jadi Danau
Banjir Sungai Huan He menewaskan 900 ribu hingga 2 juta orang (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Huang He, atau Sungai Kuning mengalir di China sebagai salah satu sungai terpanjang. Di jajaran dunia, Sungai Kuning berada di urutan keenam terpanjang.

Sungai Huang He mengalir sejauh 3.395 mil. Setidaknya ada sembilan wilayah dilintasi sungai yang bermuara di Sungai Bohai ini.

Sesuai namanya, sungai ini airnya berwarna kuning. Mayoritas warga setempat percaya ini bukan sungai biasa. Sungai ini disebut punya kekuatan spiritual, sebab warna airnya yang tak seperti sungai lainnya.

Selain menjulukinya dari warna airnya, sungai ini juga disebut sebagai sungai China's Sorrow atau The Ungovernable. Dua nama yang terdengar seperti kutukan daripada berkah.

Di balik sebutan nama kutukan itu, ada jutaan nyawa yang tewas. 28 September 1887 adalah awal kutukan itu. Hujan dengan intensitas besar mengguyur aliran sungai yang berada di pegunungan Bayan Har.

Volume air naik hingga ke pematang. Air makin meninggi seiring hujan yang tak berhenti selama berhari-hari.

Mengutip sebuah laporan dari Devastatingdisasters.com, Selasa (27/9/2016), akibat adanya pembangunan dan perbaikan tanggul di sekitar sungai, membuat Huan He lebih tinggi 23 meter dibandingkan dengan tanah di sekitarnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Renggut 2 Juta Nyawa

Dramatis, Perjuangan Anak 2 Tahun Bertahan dari Derasnya Sungai
Ilustrasi banjir

Volume air yang kian besar tak sanggup dibendung lagi. Tanggul pembatas pun jebol. Air bah menyapu 300 desa dan 11 kota, lengkap dengan jutaan warga yang mendiami bantaran sungai.

Permukiman warga, lahan, serta bangunan yang berada di Huayankou, dekat Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, direndam air dan menjadi danau.

Hampir 2 juta warga dilaporkan hilang kala itu. Sekitar 1,3 juta korban dinyatakan meninggal, sementara yang lainnya masih belum diketahui nasibnya.

Sebanyak 2 juta penduduk yang selamat, dilaporkan Worldhistoryproject.org, menjadi tunawisma, kelaparan, dan rentan terserang virus mematikan.

Bencana turunannya pun datang setelahnya. Korban yang selamat dari air bah, tumbang satu demi satu akibat tifus dan disentri. Hal tersebut menambah jumlah total korban tewas menjadi hampir 2 juta jiwa.

Bencana sungai Huan He 1887 langsung masuk nominasi sebagai tiga besar bencana paling merusak dan mematikan di China.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya