RS Rujukan Covid-19 Penuh, Jember Mulai Bangun Tenda Darurat

Selain membangun tenda darurat untuk IGD COVID-19, RSD dr. Soebandi Jember juga terus menambah jumlah tempat tidur di ruang isolasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2021, 12:04 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2021, 12:04 WIB
RSUD BEKASI MENDIRIKAN TENDA
Petugas medis membawa pasien COVID-19 menuju tenda darurat di RSUD Bekasi, Rabu (23/6/2021). Tenda darurat didirikan sebagai upaya menambah ruang IGD yang dapat menampung 30 pasien menyusul ruangan di rumah sakit sudah penuh akibat lonjakan kasus Covid-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Surabaya - Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember membangun sebuah tenda darurat dan menambah ruang isolasi khusus untuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, seiring meningkatnya jumlah warga yang terpapar virus corona di wilayah setempat.

"Kami membangun tenda darurat untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) pasien COVID-19 agar tidak bercampur dengan pasien umum di IGD," kata Pelaksana Tugas Direktur RSD dr. Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi per telepon di Jember, Minggu, 4 Juli 2021.

Menurutnya, pasien mengalami gejala yang diduga terpapar virus corona akan menjalani screening di tenda darurat tersebut untuk memastikan apakah pasien tersebut terkonfirmasi positif atau tidak, dilansir dari Antara.

"Pasien di sana hanya transit saja dan tidak akan lama karena hanya menjalani screening dan selanjutnya kalau terkonfirmasi positif akan dibawa ke ruang isolasi khusus," tuturnya.

Selain membangun tenda darurat untuk IGD COVID-19, RSD dr. Soebandi Jember juga terus menambah jumlah tempat tidur di ruang isolasi untuk pasien yang terkonfirmasi positif.

"Awalnya 71 tempat tidur yang tersedia, kemudian ditambah menjadi 83 tempat tidur, dan hari ini ditambah 16 tempat tidur, sehingga totalnya kini 99 tempat tidur untuk pasien COVID-19," katanya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

RS Rujukan Penuh Semua

Pasien Covid-19 Dirawat di Tenda Darurat
Pasien COVID-19 menjalani perawatan di dalam tenda darurat di RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/06/2021). Puluhan pasien covid-19 saat ini dirawat dalam tenda darurat karena keterisian tempat tidur yang penuh akibat lonjakan kasus. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dari 99 tempat tidur pasien COVID-19 di RSD dr. Soebandi Jember, jumlah tempat tidur yang terpakai sebanyak 77 tempat tidur dan masih ada 22 tempat tidur yang tersedia, sehingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) mencapai 77,78 persen.

Berdasarkan data dashboard COVID-19 terkait ketersediaan tempat tidur di rumah sakit menyebutkan tempat tidur di IGD sejumlah rumah sakit penuh yakni di RSD dr. Soebandi, RS Kaliwates Jember, RS Ibu dan Anak Srikandi IBI Jember, RS Perkebunan PTPN X Jember.

Sedangkan berdasarkan data aplikasi RS secara daring pada Minggu siang tercatat BOR di RS Perkebunan PTPN X mencapai 98,73 persen dari total 79 tempat tidur dan hanya tersedia satu tempat tidur.

Di RS Paru Jember tercatat 41 tempat tidur yang terpakai dari total 49 tempat tidur, sehingga BOR nya mencapai 83,67 persen, sedangkan di RS Siloam tercatat 100 persen tempat tidur terpakai dari total 26 tempat tidur di ruang isolasi khusus.

Dari 12 rumah sakit di Kabupaten Jember yang menjadi rujukan pasien COVID-19 tercatat total ruang ICU sebanyak 40 tempat tidur dan yang sudah terpakai sebanyak 29 tempat tidur, sedangkan total tempat tidur isolasi sebanyak 469 tempat tidur dan yang terpakai sebanyak 393 tempat tidur (83,80 persen).

Data Satgas Penanganan COVID-19 Jember menyebutkan penambahan kasus positif COVID-19 pada Minggu sebanyak 42 kasus baru, 32 pasien sembuh, dan tiga orang meninggal dunia, sehingga total kasus terkonfirmasi positif hingga 4 Juli 2021 sebanyak 7.620 kasus, kemudian 6.784 pasien sembuh, dan 536 pasien yang meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya